Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pikap di Lumajang Terjun ke Sungai Usai Pecah Ban, 1 Penumpang Hilang

Kompas.com - 02/02/2023, 13:56 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal menimpa sebuah mobil pikap pengangkut buah asal Jember di Desa Banyuputih Kidul, Kecamaran Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (1/2/2023) malam.

Diduga, kecelakaan diakibatkan ban belakang sebelah kanan mobil itu pecah. Sehingga, mobil dengan tiga orang penumpang ini oleng dan masuk ke Sungai Bondoyudo.

Kecelakaan bermula saat Subandi, Zaini, dan Aji hendak mengirim buah rambutan dari Jember ke Surabaya menggunakan mobil pikap.

Baca juga: 3 Benda Cagar Budaya Diduga Peninggalan Era Majapahit di Desa Sukowidi Magetan Hilang

Sesampainya di Desa Banyuputih Kidul, tiba-tiba ban mobil belakang sebelah kanan itu pecah.

Akibatnya, mobil pikap yang tengah melaju kencang ini langsung oleng dan terjun ke Sungai Bondoyudo sedalam lima meter.

"Ini katanya dari Jember mau ke Surabaya, tadi memang dari timur itu kencang terus oleng dan masuk sungai. Ini rambutannya kececeran di jalan," kata Fajar saksi kejadian di Lumajang.

Dua penumpang mobil pikap bernama Subandi dan Zaini berhasil keluar dengan selamat. Namun, satu penumpang lain atas nama Aji belum ditemukan.

Menurut Fajar, saat dicari dengan cara menyelami sungai oleh warga dan petugas, korban sudah tidak ada di dalam kabin mobil.

"Tadi diselami di bawah mobil itu tidak ada, didalam kabin juga tidak ada," tambahnya.

Baca juga: Handphone Penjual Jus Buah di Semarang Hilang, Mengaku Kena Gendam Pria Berjaket Ojol

Sementara, petugas kecelakaan lalu lintas Satlantas Polres Lumajang Aipda Prasetio mengatakan, kedua korban yang berhasil selamat kini tengah menjalani perawatan medis di RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

Sementara, korban lain yang belum ketemu masih dilakukan pencarian.

"Sementara, korban selamat sudah kita larikan ke rumah sakit, sambil sedang kita terus upaya mencari korban yang masih belum ketemu. Untuk bangkai kendaraan belum bisa kita evakuasi karena debit air sungai masih tinggi," terang Aipda Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com