Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apip, Pengkritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Yakin Tak Bersalah, Terpaksa Minta Maaf karena Diancam dan Ditekan

Kompas.com - 31/01/2023, 18:23 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mengatakan, terpaksa meminta maaf karena dirinya ditekan dan diancam.

Seperti diketahui, Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) memaksa Apip untuk meminta maaf usai video Apip mengkritik perpanjangan masa jabatan kades sembilan tahun viral di media sosial.

Baca juga: Apip, Pengkritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Akhirnya Minta Maaf Usai Dibentak dan Diteror

Pengurus Papdesi dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Kabupaten Bengkulu Selatan, kemudian meminta bertemu dengan Apip pada Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Apip, Warga Asal Bengkulu, Dipaksa Minta Maaf karena Kritik Masa Jabatan Kades 9 Tahun, Diancam Dipolisikan

Suasana dalam pertemuan itu cukup tegang dan Apip dibentak serta dimarahi.

Namun, terlepas dari permintaan maaf yang terpaksa dilakukan itu, Apip meyakini bahwa kritik yang dilontarkannya tidak salah.

"Dari hati kecil saya merasa tidak bersalah. Ucapan maaf yang saya sampaikan itu mereka yang tulis," kata Apip, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Selain dibentak, Apip juga terpaksa meminta maaf karena dia diteror oleh orang tidak dikenal lewat telepon.

Si penelepon mengancam akan ada orang yang mendatangi rumahnya jika Apip tidak menghapus video kritikannya yang diunggah di akun TikTok dan YouTube miliknya.

 "Saya mendapatkan sejumlah teror dalam bentuk telepon. Isinya saya harus mencabut video kritik saya di TikTok dan YouTube. Bila tidak dihapus maka rumah saya akan didatangi oleh mereka. Saya tidak tahu siapa mereka, nomor telepon gelap," ujar Apip.

Sementara itu, Ketua DPD Papdes Provinsi Bengkulu, Ridwan Agustian tidak menapik sempat terjadi ketegangan saat pertemuan antara Papdesi, Apdesi, dan Apip.

"Hal biasa dalam forum. Namun, kami tegaskan pada peserta untuk tetap mengedepankan objektifitas dan tidak menyerang individu," jelas Ridwan.

Terkait permintaan maaf dari Apip, menurut Ridwan hal itu atas desakan seluruh anggotanya.

Selaku Ketua Papdesi, dia berkewajiban melaksanakan apa yang diinginkan para anggota.

Sebelumnya diberitakan, Apip Nurahman, warga Desa Maras, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, mengunggah video berisi kritik terhadap tuntutan perpanjangan masa jabatan kades sembilan tahun.

Video itu diunggah Apip di akun TikTok dan YouTubenya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com