SURABAYA, KOMPAS.Com - Sebanyak 414 calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur dan Jawa Tengah siap diberangkatkan ke Korea Selatan.
Dari jumlah itu, sebanyak 243 bekerja di sektor manufaktur dan 171 lainnya di bidang perikanan.
Kepala BP2MI Benny Rhamdhani mengucapkan terima kasih kepada para calon PMI karena telah memilih jalur resmi.
"Kalian akan menjadi rujukan. Negara ingin memberikan penghormatan. Begitu berartinya PMI dimata negara. Tidak ada lagi ada yang memperlakukan dan memandang remeh kepada PMI," Kata Benny, Sabtu (28/1/2023).
Benny menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan Preliminary Education (Prelim), atau Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) bagi para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Program Government to Government (G to G) ke Korea Selatan di Surabaya.
Benny menekankan bahwa PMI yang telah melewati orientasi sudah siap secara fisik dan mental untuk bekerja di luar negeri. Menurutnya, tak ada alasan bagi WNI yang ingin bekerja di luar negeri untuk berangkat secara ilegal.
"PMI dibutuhkan Korea. Sehingga kalau berangkat jangan sembunyi-sembunyi," ujar Benny.
Menjadi PMI, menurut Benny, adalah pekerjaan yang sangat positif dan telah menjadi role model untuk anak muda saat ini. Pemerintah pun telah memilih negara yang memiliki regulasi untuk melindungi PMI. Seperti Korea Selatan, Jepang, dan Jerman.
Lebih jauh Benny mengatakan, Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang telah mengalokasikan anggaran untuk PMI.
Baca juga: Keberangkatan 87 PMI Ilegal Digagalkan di Bandara Juanda
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, Pemprov Jatim sangat fokus untuk menyiapkan PMI. Dari mulai rekrutmen hingga keberangkatan.
Adhy menegaskan, menangani PMI tidak boleh main-main dan harus menyiapkan perlindungan.
"Kami sangat mendukung upaya dan program BP2MI. Lakukan bekerja dengan baik. Buat majikan kalian senang. Tolong dijaga kredibilitas Jawa Timur," ujar Adhy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.