Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumsel Berpotensi Kemarau Kering, 3 Kabupaten yang Punya Lahan Gambut Diminta Waspada Karhutla

Kompas.com - 24/01/2023, 20:25 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kondisi kekeringan saat musim kemarau diperkirakan akan terjadi di Sumatera Selatan pada Mei 2023 mendatang. Adanya kemarau kering dapat memicu potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah menjelaskan, terdapat tiga wilayah yang memiliki kawasan lahan gambut terbesar yang berpotensi terbakar saat musim kemarau berlangsung.

Tiga wilayah itu meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muba dan Banyuasin. Untuk mengantisipasi karhutla, pemerintah daerah diminta untuk segera melakukan mitigasi sesegera mungkin.

Baca juga: Iklim 2023 Diprediksi Lebih Kering, Pemerintah Waspadai Karhutla

“Bila kawasan itu terbakar saat kemarau potensi kabut asap akan kembali terjadi seperti tahun 2015 dan 2019. Sehingga, sedini mungkin harus dicegah, pemerintah daerah harus ikut andil,” kata Iriansyah, Senin (24/1/2023).

Berdasarkan catatan BPBD Sumatera Selatan, di tahun 2015 lahan gambut yang terbakar mencapai 700.000 hektare. Sementara, di tahan 2019, luasan lahan gambut yang terbakar mencapai 329.486 hektare.

Kondisi tersebut membuat kabut asap terjadi di beberapa wilayah terutama Palembang yang membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu.

Namun, pada tahun 2020 jumlah luasan lahan yang terbakar makin menurun sampai tahun 2022 karena kondisi kemarau basah di Sumatera Selatan.

“Tahun ini diperkirakan kemarau yang terjadi akan lebih kering. Sehingga, kami telah berkoordinasi dengan TNI/Polri, Manggala Agni untuk memetakan daerah rawan,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumatera Selatan Edward Chandra mengungkapkan, kemarau yang terjadi tahun ini diperkirakan berbeda dari tiga tahun sebelumnya.

Baca juga: Antisipasi Karhutla, Polri Lakukan Pemantauan Setiap Hari

“Kami masih memetakan daerah rawan dan sekarang menunggu penetapan status daerah siaga,” ungkap Iriansyah.

Untuk mencegah karhutla meluas, helikopter water bombing serta rekayasa cuaca akan dilakukan kembali untuk menurunkan hujan.

“Jika memang terjadi kemarau kering dengan jumlah hari tanpa hujan yang panjang, maka segala kemungkinan harus dipersiapkan dengan matang. Termasuk pemadaman dari udara dan darat,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com