KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung festival bau nyale atau menangkap cacing laut yang menjadi tradisi budaya masyarakat Sasak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah menyatakan, festival bau nyale telah masuk dalam Kharisma Event Nusantara.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pembunuhan IRT di Lombok Tengah, 3 Tersangka Perankan 22 Adegan
"Perayaan malam puncak Bau Nyale didukung pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi di Praya, seperti dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).
Menurut Lendek, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tak memberikan bantuan dana untuk mendukung festival itu. Kementerian menangani langsung program kegiatan festival itu.
"Program kegiatan di malam puncak, termasuk promosi Bau Nyale supaya berskala nasional guna mendukung peningkatan kunjungan wisatawan di Lombok Tengah," katanya.
Festival bau nyale masuk dalam rangkaian acara penyambutan ajang World Superbike di Sirkuit Mandalika, NTB, pada 3-5 Maret 2023.
"Tahun lalu sebelum puncak Bau Nyale, tahun ini setelah puncak Bau Nyale, karena waktunya bersamaan dengan WSBK," katanya.
Beberapa kegiatan rangkaian kegiatan Bau Nyale tahun ini seperti Peresean, pemilihan Putri Mandalika, Karnaval Mandalika, dan hiburan malam puncak Bau Nyale pada 10-11 Februari 2023.
"Lokasi perayaan puncak Bau Nyale itu di Pantai An. Tradisi penangkapan di Pantai Seger maupun pantai di selatan Lombok Tengah," katanya.
Berdasarkan hasil ritual sangkap warige tokoh budaya hingga agama, waktu bau nyale di Pantai Seger dilakukan pada 10-11 Februari 2023.
"Sesuai hasil sangkap madye atau musyawarah, Bau Nyale di Pantai Seger itu ditetapkan, Jumat (10/2/2023) hingga Sabtu (11/2/2023)," kata budayawan Agus Fathurrahman pada acara sangkap warige di Desa Wisata Ende Desa Sengkol di Praya, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Polisi Sebut Tak Ada Unsur Pidana dalam Konten Live TikTok Mandi Lumpur di Lombok Tengah
Berdasarkan sidang itu, tokoh adat dan agama memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk menyusun agenda bau nyale.Rekomendasi kedua, perlu ada konsep dalam ajang Bau Nyale, sehingga nyale bisa keluar pada waktunya.
"Nyale akan tumpah ruah," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.