Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentil Nama Jokowi untuk Candaan, Kades di Grobogan Mengaku Tak Pernah Punya Handphone

Kompas.com - 22/01/2023, 14:06 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Kades Sambung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Arif Sofianto (49) terkejut saat dimarahi istri dan anaknya perihal video dirinya yang menyentil nama "Jokowi" viral di jagat Maya

Arif sendiri mengaku selama bertugas menjadi kades tidak pernah memegang handphone.

"Saya tak punya nomor handphone dan kalau ingin menghubungi saya lewatnya istri. Makanya saya kaget saat diberitahu istri dan anak kalau video saya viral di medsos," tutur Arif, kades berambut gondrong itu saat ditemui di rumahnya, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Sentil Nama Jokowi, Rombongan Kades di Grobogan Panen Hujatan, Kades Arif: Itu Bukan Jokowi Presiden

Arif tak menyangka video iseng yang awalnya dibuat untuk bercandaan dan hanya untuk konsumsi di kalangan grup kades di Kabupaten Grobogan justru tersebar luas.

Arif pun merasa syok lantaran publik menudingnya merendahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, video aslinya telah dipangkas sehingga muncul persepsi yang keliru

"Padahal Jokowi yang saya sebut itu bukan Bapak Jokowi Presiden Indonesia, tetapi Pak Jokowi seorang RT teman baik saya dan kebetulan warganya Kades Guyangan, Godong. Video itu sudah tidak utuh dan dipotong-potong," tegas Arif.

Baca juga: Kades Ultimatum Parpol, Suara Bakal Nol di Pemilu 2024 jika Berani Tolak Perpanjangan Jabatan 9 Tahun

Arif pun kini hanya bisa pasrah dan memohon permintaan maaf kepada masyarakat lantaran video sudah telanjur viral dan jadi gunjingan publik. 

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya. Sekali lagi itu murni guyonan dan bukan menyebut Bapak Jokowi Presiden Indonesia, tetapi Pak Jokowi seorang RT," pungkas Arif.

Video yang mendokumentasikan celotehan beberapa orang kepala desa (kades) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang sesumbar bisa memperpanjang masa jabatan kades hingga seumur hidup viral di media sosial baru-baru ini.

Salah satunya diunggah oleh akun tiktok @eko_hk.news yang hingga Minggu (22/1/2023) dinihari sudah ditonton lebih dari 1,9 juta kali.

Diketahui, gambar tersebut diambil saat momen ratusan kades di Indonesia menggelar aksi menuntut perpanjangan masa jabatan kades menjadi sembilan tahun di depan Gedung DPR RI pada Selasa (17/1/2023).

Video diawali beberapa kades bertampang seram berseragam dinas "cengegesan" di lorong di depan kamar hotel.

Rekaman handphone berdurasi 30 detik tersebut berujung panen hujatan netizen usai salah seorang kades di dalam video itu menyentil nama "Jokowi" dengan kalimat tak pantas. 

Tak jelas Jokowi siapakah yang dimaksud, apakah Presiden RI atau lainnya, namun video tersebut sudah telanjur membuat geram warganet.

Mereka menyayangkan perilaku tak etis kades-kades dalam video itu yang dianggap tak sopan menyebut dan merendahkan nama Jokowi.

Bagi warganet, panggilan Jokowi sudah melekat erat pada Presiden RI dan mustahil ditujukan ke orang lain.

"Muliho, Jokowi tak urusane, mengko tak perpanjang sak matimu (Pulang saja, Jokowi biar aku yang urus, nanti tak perpanjang hingga mati)," tegas kades berambut gondrong diiringi gelak tawa beberapa kades lainnya.

Berdasarkan infromasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa kades yang ada dalam video itu adalah rombongan kades dari Kecamatan Godong, Grobogan, salah satunya Kades Sambung Arif Sofianto.

Video itu direkam di salah satu hotel berbintang di Jakarta tempat mereka menginap sebelum ikut turun ke jalan menuntut perpanjangan masa jabatan kades sembilan tahun.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com