Sejak berusia satu tahun, lanjut Nuryati, Nono sudah aktif berbicara dengan lancar.
Kemudian, saat menginjak usia lima tahun, Nono sudah bisa membaca saat bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Belia. Bahkan, Nono pun mengikuti kursus bahasa Inggris setiap minggu.
"Dia ini baru usia satu tahun sudah aktif berbicara. Saat masuk PAUD dia sangat pintar, bahkan minta untuk ikut kursus Bahasa Inggris," kata Nuryati.
Meski kondisi keuangan tak stabil, Nuryati dan suaminya tetap menuruti keinginan Nono untuk ikut kursus dan membeli buku bacaan.
"Nono ini rasa ingin tahu sangat tinggi jadi dia paksa kami harus ikut kursus. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajar tidak redup,"kata Nuryati.
Baca juga: Siswa Kelas 2 SD Asal Kupang Juarai Kompetisi Matematika Internasional, Kalahkan 7.000 Peserta Lain
Nuryati pun bangga dengan prestasi anaknya itu. Ia berharap Nono bisa meraih cita-citanya.
Kepala SD Inpres Buraen II Petrus Kase mengaku, Nono menjadi tutor pelajaran Matematika bagi teman-temannya di kelas.
Petrus berharap, prestasi Nono menjadi motivasi bagi teman-teman di sekolah untuk lebih giat belajar.
"Kami akan mempertahankan dan meningkatkan sehingga bukan hanya Nono saja, tapi ada Nono yang lain di SD Inpres Buraen II. Jadi, saya sebagai kepala sekolah bersama teman-teman guru akan menyusun strategi yang bagus sehingga meningkatkan cara-cara seperti ini," katanya.
Keberhasilan Nono, kata Petrus, tidak saja menjadi kebanggaan keluarga, tetapi bagi para guru SD Inpres Buraen, bahkan seluruh masyarakat NTT.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.