Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penghentian Liga 2, Kapten PSCS Cilacap: Yang Bermasalah Liga 1, Kenapa Kami yang Kena Imbas?

Kompas.com - 18/01/2023, 11:52 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Kapten PSCS Cilacap, Tri Rahmad Priadi dan kawan-kawan mengaku sangat kecewa dengan penghentian Liga 2 dan 3.

Pasalnya, keputusan tersebut sangat merugikan para pemain yang selama ini menggantungkan hidup dari sepakbola.

Baca juga: Nasib Pemain PSCS Cilacap Usai Liga 2 Dihentikan, Main Tarkam hingga Jualan Online demi Dapur Tetap Ngebul

"Yang pasti sama dengan teman-teman yang lain, kami kecewa," tegas pemain berusia 33 tahun ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/1/2023).

Menurut Tri, penghentian Liga 2 menjadi duka bagi para pemain.

"Kita tahu yang bermasalah Liga 1, kenapa yang kena imbas di bawah?" ucap pemain asal Bukittinggi, Sumatera Barat, ini.

Tri berharap, dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dapat membawa angin segar untuk perubahan persepakbolaan di Indonesia.

"Saya pribadi ingin sepakbola lebih baik lagi, tidak ada unsur politik lagi. Dari dulu, 14-15 tahun bermaim sepakbola masih gitu aja, politiknya sangat kental, kalau bisa jangan ada," kata Tri.

Dengan kepemimpinan baru di tubuh PSSI, Tri juga berharap kompetisi sepak bola akan menjadi lebih baik.

"Mudah-mudahan nanti ketua umum PSSI yang baru bisa membikin sepak bola Indonesia lebih baik lagi dan konpetisi bisa berjalan sebauk mungkin," harap Tri.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemain PSCS Cilacap memilih alih profesi agar dapur tetap ngebul. usai penghentian Liga 2.

Sebagian pemain PSCS memilih bermain tarkam hingga berjualan online.

Baca juga: Liga 2 Dihentikan, Pemain Semen Padang Ikuti Turnamen Antar Kampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com