Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendes Klaim dalam 7 Tahun Desa Sangat Tertinggal Turun Hampir 8.500, Kini Tersisa 4.982

Kompas.com - 14/01/2023, 22:17 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

BA'A, KOMPAS.com - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengungkap indeks desa membangun dalam rentang waktu 2015 sampai 2022.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengklaim, dalam kurun waktu tujuh tahun tersebut, desa mandiri meningkat dari 174 desa, menjadi 6.238 desa.

Sedangkan, desa maju bertambah dari 3.608 desa menjadi 20.249 desa.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) total jumlah desa di Indonesia sebanyak 81.616.

"Desa berkembang juga meningkat dari 22.882 desa menjadi 33.902 desa," kata Halim, saat memberikan sambutan dalam peringatan ke-9 lahirnya Undang-Undang Desa, yang digelar di Pelataran Parkir Pelabuhan Ba,a, Sabtu (14/1/2023).

Sementara itu lanjut Halim, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal terus berkurang, dari 33.592 desa tertinggal, menjadi 9.584 desa.

Baca juga: Eks Kades di Ende Diduga Pakai Dana Desa untuk Berfoya-foya ke Tempat Hiburan Malam

Sedangkan desa sangat tertinggal turun lebih dari 8.000 atau dari 13.453 menjadi 4.982 desa.

Halim mengatakan, data tersebut merupakan bukti efektivitas Undang-Undang Desa. 

Menurutnya, dalam UU tersebut dana desa bukan sekadar memamerkan output berupa panjang jalan, jembatan, tambatan perahu, penahan tanah, drainase, maupun unit dan volume kegiatan.

Namun, dana desa telah menetaskan dampak berupa pertumbuhan ekonomi warga desa, pengurangan pengangguran desa, hingga meningkatkan rata-rata lama sekolah, maupun harapan hidup warga desa.

Bahkan, kata dia, ketika pandemi Covid-19 merontokkan banyak sendi kehidupan masyarakat, desa membuktikan diri sebagai entitas yang paling tahan terhadap krisis.

Baca juga: Panwaslu Kelurahan/Desa: Pengertian, Syarat, Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

Termasuk juga, ketika krisis sejak awal 2020 mulai meningkatkan kemiskinan kota dari 6,69 persen menjadi 7,5 persen, justru kemiskinan di desa turun sebesar 0,32 persen, dari 12,85 persen menjadi 12,29 persen.

Begitu pula, ketika ketimpangan di kota yang sudah tinggi dan terus melonjak, dari 0,390 menjadi 0,403, ketimpangan di desa tetap lebih rendah dan menurun dari 0,320 menjadi 0,314.

Dia menyebut, gempita kemajuan dan kemandirian, secara resiprokal, saling bertautan, tumbuh subur dari pengembangan produk unggulan desa, revitalisasi kelembagaan ekonomi desa, keswadayaan warga desa, kearifan lokal desa, serta dampak pemanfaatan dana desa, untuk kebangkitan ekonomi warga serta peningkatan kualitas hidup warga desa.

Menurutnya, berbagai produk unggulan desa, kini telah diterima pasar internasional, seperti 600 ton kunyit, temulawak dan jahe dari Ponorogo, diterima pasar di India, Bangladesh dan negara-negara di Timur Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com