Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Perum Dinar Indah Semarang Pasca-banjir Bandang, Ganjar Minta Pemkot Konstruksi Ulang Tanggul

Kompas.com - 12/01/2023, 11:10 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dengan bersepeda, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek kondisi Perumahan Dinar Indah Meteseh, Semarang, Kamis (12/1/2023), pasca-banjir bandang sepekan lalu.

Ganjar menjumpai sejumlah warga yang membersihkan rumah. Kris, salah seorang warga, mengatakan bahwa warga biasanya pulang membersihkan rumahnya pada pagi hingga sore hari, kemudian kembali ke pengungsian di Balai Diklat BKPP Semarang.

Baca juga: Perum Dinar Indah Meteseh Semarang 3 Kali Dilanda Banjir Bandang, Pakar Lingkungan Sebut Pemerintah Abaikan Keselamatan Masyarakat

Didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas, Ganjar yang menengok tanggul sementara yang sudah jadi. Menurutnya, meski tanggul sebelumnya sudah cukup tinggi, debit air yang sangat besar merobohkan tanggul.

“Ini ternyata pernah kejadian 2017, limpasannya tinggi sekali karena tadi saya lihat dari dasar sungai hingga posisi tertinggi tanah itu sekitar 6 meter. Sebenarnya sudah cukup tinggi,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/1/2023).

Dari pantauannya, Ganjar mengakui kondisi tanggul yang tidak kokoh dan letak perumahan yang terlalu dekat dengan Sungai Pengkol membuat daerah itu berbahaya.

“Kalau kita lihat jebolnya tembok yang di sebelah itu sampai bobol itu ada dua tembok yang bawahnya itu terlihat agak kokoh. Nah, yang atasnya itu ada tambahan saja, tambahannya ini kayak enggak niat," bebernya.

Ganjar menyayangkan ketidakhadiran pengembang di sana. Seandainya diserahkan kepada pemerintah, ia memastikan masalah ini telah dibereskan.

Tak jauh berbeda dengan yang terjadi di kawasan Marina, Ganjar menilai pemerintah mesti memperbarui konstruksi tanggul di kedua titik tersebut. Ia akan berkoordinasi dengan pemerintah kota dan ahli untuk mengkaji ulang kawasan tersebut.

“Persis ini sama yang di Brebes waktu saya tengok kemarin. Jadi di sisi itu mesti ada penguatan fisiknya, harus ditinggikan. Kalau kita melihat kondisinya, ya kualiatas yang di atas (tanggul) ini mesti diganti temboknya wes kropos kropos kayaknya semennya aja titik itu,” lanjutnya.

Sementara saat bertemu Ganjar, warga mengeluhkan perabotan rumah tangganya yang rusak akibat sisa lumpur banjir bandang. Beberapa siswa juga belum sekolah karena banjir menghanyutkan pakaian-pakaian, termasuk seragam sekolah anak-anak setempat.

“Ya sudah nanti kirim surat ke Kantor Gubernur. Tulis kebutuhannya apa saja. Seragam, sepatu, nanti kalau sudah (kirim surat) tak belikan,” pungkasnya kepada warga.

Baca juga: Sering Terjadi Banjir, Warga Perumahan Dinar Indah Meteseh Semarang Bakal Direlokasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Bus dan 2 Mobil Terlibat Kecelakan Karambol di Solo

Regional
Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Hadiri Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Janji Penuhi Kebutuhan Umat Hindu di Kediri

Regional
Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Sebanyak 4 Orang Jemaah Haji Asal DI Yogyakarta Berumur di Bawah 20 Tahun Akan Berangkat Tahun Ini

Regional
Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Regional
Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Tinjau Proyek Penanganan Longsor Bengawan Solo, Kepala Dinas PUPR Blora: Targetnya Selesai Akhir Bulan

Regional
Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Bayi Laki-laki Ditemukan di Dalam Ember, Ada Surat Isinya Titip Anak

Regional
Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com