Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Kepsek yang "Bully" Guru di Nunukan Hendak Diperiksa, Terkendala Status Sosial dan Penolakan Warga Sekitar

Kompas.com - 12/01/2023, 10:28 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami kendala dalam memeriksa oknum Kepsek, SRW, yang dilaporkan sejumlah guru SDN 10 Sembakung, akibat arogan, bullying, dan tidak transparan dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kepala Unit Pelaksana Dinas (UPTD) Sembakung, Baharuddin, yang diamanahi untuk melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini, mengaku belum bisa melakukan penyelidikan menyeluruh.

Alasan status SRW yang merupakan salah satu tokoh masyarakat yang dituakan, dan adanya surat penolakan pemindahan SRW yang ditandatangani sejumlah tokoh masyarakat adat lain, menjadi hambatan dalam penyelidikan.

Baca juga: Sejumlah Guru di Perbatasan RI-Malaysia Diduga Jadi Korban Bullying Kepala Sekolah, Kadisdik Nunukan Lakukan Evaluasi

"Sejauh ini, saya baru bertemu kepala sekolahnya saja, belum bisa menemui guru-guru lain. Beliau memberikan pembelaan diri dan menganggap apa yang dia lakukan tidak salah," ujarnya, dihubungi, Kamis (12/1/2023).

Baharuddin mengatakan, posisi SRW di Sembakung sudah telanjur mendapat tempat di hati masyarakat.

Selama ini, SRW selalu mengajarkan seni budaya tarian Jepen, dan bela diri khas Kuntau, dan menghidupkan kebudayaan adat lainnya.

Dengan posisi tersebut, masyarakat juga melayangkan surat pembelaan untuk SRW ke Dinas Pendidikan Nunukan.

"Ada surat yang ditandatangani mantan kepala desa sana, dan tokoh tokoh pendiri desa lainnya. Isinya mereka tidak mau kalau kepala sekolahnya dipindah. Ini juga menjadi alasan mengapa saya melapor ke Disdik untuk minta petunjuk lebih jauh. Jangan sampai saya melakukan tugas menyelidiki laporan para guru SDN 10 Sembakung, tapi saya disalahkan warga sana," kata Baharuddin lagi.

Baharuddin juga menyayangkan para Guru SD 10 Sembakung yang tidak melaporkan kasus tersebut, ke UPTD.

Baca juga: Dilaporkan Sejumlah Guru karena Lakukan Bullying, Kepala Sekolah di Nunukan Dimutasi

"Saya tahunya beritanya sudah ramai, diposting banyak orang di medsos. Kalau seandainya melapor dulu, mungkin kasusnya tidak seperti ini," sesalnya.

Sementara itu, menjawab fenomena yang terjadi, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad, memilih untuk menjadwalkan ulang pemeriksaan pada Senin (16/1/2023) nanti.

Akhmad juga mengakui kendala tersebut tidak pernah diduga. Ia juga tak membantah, penyelesaian kasus ini terbilang lamban karena sejumlah kendala.

Selain adanya pembelaan warga sekitar kepada SRW, lokasi SD 10 Sembakung cukup jauh dan terpencil.

Dari Kota Nunukan, untuk menuju SD 10 Sembakung, butuh waktu sekitar 8 jam, melalui perjalanan air dan darat.

Dari Nunukan, kita harus naik speed boat menuju Desa Atap, Kecamatan Sebuku dengan estimasi waktu sekitar 3 jam.

Baca juga: Permintaan Maaf Kepsek yang Aniaya 15 Siswi MTs: Saya Menyesal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com