Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ladang Ganja di Lampung, Ditanam Sistem Tumpang Sari dengan Kacang Polong

Kompas.com - 11/01/2023, 14:44 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Penanaman ganja di kebun seluas 500 meter persegi di Lampung Selatan terungkap. Tanaman ganja ini disamarkan dengan komoditas kacang polong di kebun tersebut.

Kasubdit 3 Direktorat Narkoba (Ditnarkoba) Polda Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Budi Setiadi mengatakan ladang ganja itu berada di Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni.

"Satu orang pemilik kebun sudah ditangkap," kata Budi di Mapolda Lampung, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: 1 Hektar Ladang Ganja Ditemukan dalam Kebun Kopi di Empat Lawang Sumsel

Budi menjelaskan, terungkapnya kebun tanaman bernama latin Cannabis Sativa itu berawal dari informasi masyarakat pada Jumat (6/1/2023).

Warga setempat merasa curiga dengan salah satu jenis tanaman di kebun milik MUS (49) warga Desa Hatta.

Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).KOMPAS.COM/DOK. Polda Lampung Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Menurut informasi, tanaman yang mencurigakan itu berbeda bentuk dengan tanaman singkong yang biasa ditanam di kebun kacang polong milik MUS.

Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Subdit 3 langsung menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Baca juga: Pemilik Ladang Ganja Kabur Saat Digerebek, Tinggalkan Istri Hamil 5 Bulan

Di lokasi yang dimaksud, aparat kepolisian menemukan sejumlah tanaman ganja siap panen yang disamarkan dengan tanaman kacang polong.

Keterangan warga sekitar, kebun itu milik MUS yang juga langsung diciduk di kediamannya.

"MUS mengakui kebun itu miliknya dan juga mengakui dia yang menanam ganja," kata Budi.

Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).KOMPAS.COM/DOK. Polda Lampung Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).

 

Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).KOMPAS.COM/DOK. Polda Lampung Aparat Polda Lampung memeriksa kebun ganja yang disamarkan dengan tanaman sayur di Lampung Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Dari penelusuran dan pemeriksaan di kebun tersebut, polisi menemukan sekitar 55 batang tanaman ganja yang sebagian sudah siap panen.

Posisi pohon ganja ini ditanam di sela-sela tanaman sayuran dan kacang polong dengan sengaja oleh MUS untuk menyamarkannya.

Baca juga: Ada 1 Hektar Ladang Ganja dalam Kebun Kopi di Rejang Lebong Bengkulu

Budi menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap MUS untuk menelusuri dari mana pelaku mendapatkan bibit ganja tersebut.

"Keterangan sementara, pelaku mengaku menyemai sendiri bibit tanaman ganja itu, kemudian dia tanam di kebunnya, tapi masih kita dalami," kata Budi.

Menurut Budi, 55 batang ganja itu kemudian dicabut dan dibawa ke Mapolda Lampung bersama pelaku MUS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya ke Polisi, Digugat Masalah Tanah Warisan

Nenek di Palembang Dilaporkan 4 Anaknya ke Polisi, Digugat Masalah Tanah Warisan

Regional
Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Santriwati Korban Dugaan Penganiayaan Meninggal, Keluarga Setuju Jenazah Diotopsi

Regional
Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati HST Raih Penghargaan dari BKKBN

Berhasil Turunkan Angka Stunting, Bupati HST Raih Penghargaan dari BKKBN

Regional
Terima Dharma Karya Kencana, Pj Gubernur Jateng: Semoga Berdampak Positif untuk Penanganan Stunting

Terima Dharma Karya Kencana, Pj Gubernur Jateng: Semoga Berdampak Positif untuk Penanganan Stunting

Regional
Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Cari Ikan di Sungai, Pria di Wonosobo Ditemukan Meninggal Dunia di Kebun Belakang Pabrik

Regional
Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Kecelakaan di Tol Sibanceh Aceh, 3 Orang Tewas

Regional
Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Nababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Nababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Regional
KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

Regional
Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com