KUPANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Katolik (Unika) Weetebula Wilhelmus Yape Kii angkat bicara terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan dosen berinisial FBS (37) di Bandara Ngurah Rai Bali.
Wilhelmus mendengar informasi kasus dugaan pencabulan yang dilakukan salah satu dosennya itu dari media.
Baca juga: Polisi Sebut Dosen yang Cabuli Bocah Laki-laki di Bandara Ngurah Rai Bali Sudah Berkeluarga
"Kami mengetahui berita ini dari media mainstream yang ada dan sepertinya semua mengarah kepada oknum dosen yang bersangkutan (FBS)," ungkap Wilhelmus, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (10/1/2023) malam.
Wilhelmus menghormati proses hukum yang berjalan. Sebagai pimpinan universitas yang berada di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Wilhelmus prihatin dengan nasib korban kekerasan sekual itu.
"Kami berdoa dan mengharapkan dukungan pihak terkait, untuk memberikan rehabilitasi fisik maupun mental bagi anak korban ini," ujar dia.
Rektor Unika Weetebula itu menegaskan, pihaknya tak akan menoleransi dosen atau pegawai yang melakukan pelanggaran hukum.
"Oleh karena itu, kami akan mengambil tindakan administrasi lainnya mengikuti proses hukum tersebut," tegasnya.
Sebagai bukti keseriusan, kata Wilhelmus, pihaknya juga sudah mengeluarkan Surat Keputusan Rektor Nomor 067B/SK/UNIKA-WTB/XI/2023, tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dalam lingkungan kampus.
"Kami juga akan mengeluarkan kebijakan perlindungan anak dalam institusi kami," ujar dia.
Baca juga: Diduga Cabuli Bocah Laki-laki di Bandara Ngurah Rai Bali, Dosen Asal NTT Ditangkap
Sebelumnya, seorang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial FBS (37), ditangkap polisi setelah diduga mencabuli bocah laki-laki, SK (13), di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, pelaku yang bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di NTT ditangkap usai ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (5/1/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.