KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mendalami kasus tewasnya Ferdinandus Lango Bili (27), akibat ditembak Brigadir Satu (Briptu) ER.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Komisaris Besar Ariasandy mengatakan, sejumlah saksi mata, termasuk Briptu ER telah dimintai keterangan.
"Pada saat diperiksa, pistol itu dalam kondisi tak ada magazen (Alat penyimpanan dan pengisian amunisi yang menyatu dan dipasang pada senjata api)," ujar Ariasandy, kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).
Posisi magazen lanjut Ariasandy, saat itu sedang disimpan di rumah Briptu ER.
"Kemungkinan ada satu peluru yang bersarang di dalam pistol, sehingga saat bercanda itulah meletus dan mengenai perut korban hingga meninggal dunia," kata Ariasandy.
Karena itu kata Ariasandy, yang paling penting soal standar operasional prosedur penggunaan senjata api.
Dari Polda NTT akan memeriksa standar operasional prosedur penggunaan senjata api yang digunakan Briptu ER.
"Pemegang senpi itu kan ada ujian psikologinya, sehingga nanti kita turun cek yang bersangkutan ini (Briptu ER) layak dilihat dari psikologinya atau tidak," kata dia.
Kemudian lanjut Ariasandy, soal hasil tes psikologi penggunaan senjata api yang dilakukan Briptu ER.
Termasuk juga, soal masa berlaku hasil tes psikologi penggunaan senjata api milik Bripda ER.
"Nanti akan dicek masa berlakunya. Karena ada masa berlakunya," ungkap Ariasandy.
Soal itu kata Ariasandy, akan didalami oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTT.
Ariasandy menjelaskan, setelah kejadian itu Kepala Kepolisian Daerah NTT, Inspektur Jenderal Johni Asadoma, telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk evaluasi penggunaan senjata api.
Terutama, yang berkaitan dengan tes psikologi para pemegang senjata api, akan dilaksanakan oleh Biro Sumber Daya Manusia Polda NTT dan Bidang Propam Polda NTT.
Baca juga: Candaan Briptu ER di Pesta, Todongkan Senjata yang Berujung Hilang Nyawa
Untuk pelaksanaan latihan menembak pun, dijadwalkan secara periodik, guna mengasah keterampilan anggota polisi dalam menggunakan senjata api, termasuk cara mengamankan senjata api, ketika tidak sedang digunakan.
Sebelumnya diberitakan, Ferdinandus Lango Bili (27), warga Kampung Baku, Kelurahan Wolabaku, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas tertembak pistol milik salah satu anggota Polres Sumba Barat, Brigadir Satu (Briptu) ER.
"Kejadiannya Sabtu (7/1/2023) subuh," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Minggu (8/1/2023) siang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.