Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ariah Tak Menyangka Anak dan Istrinya Bunuh Menantu: Mereka Tak Pernah Bertengkar

Kompas.com - 05/01/2023, 20:01 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Sebelum kejadian, Ariah menuturkan tidak ada pertengkaran antara menantunya FS dengan pelaku MR. Kalaupun berkelahi, pasti akan ketahuan karena kamar-kamar mereka berdekatan, dan hanya rumah sederhana dan terbuka.

"Dia (menantu saya) bahkan menunjukkan tempat yang untuk membeli BBM pada suaminya, dari uang yang dikumpulkannya dari menjual pakis ke pasar," ungkap Ariah.

Baca juga: Ini Alasan Suami, Mertua, dan Ipar Berkomplot Bunuh IRT di Lombok Tengah

Tak pernah bertengkar

Ariah juga menjelaskan bahwa selama menikah anaknya maupun menantunya tak pernah bertengkar, mereka akur satu sama lain, termasuk dengan istrinya atau ibu mertua korban.

Namun, Ariah tidak tahu persis apa yang terjadi ketika dia di hutan dan saat peristiwa itu terjadi. Dia juga heran kenapa sampai ada peristiwa yang menyebabkan nyawa menantunya melayang, karena selama ini semua berjalan baik tak ada masalah di rumah tangga mereka.

Baca juga: Detik-detik Suami, Mertua dan Ipar Kerja Sama Bunuh IRT di Lombok Tengah, Bermula Minta Dibuatkan Kopi

"Menantu saya ini juga dia tak bisa menyebut huruf R, jadi kalau bicara lucu, seperti anak - anak, tak ada hal yang mencurigakan, karena semua menyukainya di lingkungan ini," katanya.

RN, sang adik ipar juga nampak terpukul, karena selama ini FS selalu menjadi sahabatnya, sering main Hp bersama. Kejadian itu membuatnya sangat terpukul karena harus menerima kenyataan bahwa ibundanya juga ditahan karena diduga kuat ikut melakukan pembunuhan pada FS.

"Saya tidak nyangka saja, sedih," katanya singkat lebih banyak tertunduk dan diam.

Hal senada juga diungkap Uki (25), tetangga korban. Dia sama sekali tak menyangka jika FS meninggal karena dibunuh suami, ibu mertua, karena saat kejadian dia tak mendengar suara teriakan apapun.

"Kebetulan saya tidur karena sedang sakit gigi, jadi saat kejadian tidak mendengar apa apa, kalau pagi di lingkungan ini sepi karena orang ke hutan, " katanya pada Kompas.com

Jarak rumah Uki dengan korban sangat dekat, hanya terpisah beberapa langkah kaki saja, karena antar-halaman belakang TKP dan rumahnya tak dibatasi pagar, dan hampir seluruh rumah di dusun itu tidak berpagar, mereka tinggal bertepuk-repuk atau berkelompok kelompok.

Hanya saja, UKI menjelaskan bahwa korban orangnya sangat tertutup, kalau ada masalah tidak pernah cerita.

"Lebih banyak diam dan hanya cerita yang lucu-lucu karena kalau bicara seperti anak-anak," katanya.

Dia juga mengaku ditanya aparat kepolisian terkait peristiwa itu,  dia menjelaskan sama sekali tak mendengar apapun saat kejadian.

Seperti diberitakan sebelumnya, FS dilaporkan menjadi korban pembunuhan berencana oleh suaminya MR, kakak iparnya SA dan ibu mertuanya S, Selasa (3/1/2023) di dalam kamarnya.

FS dibunuh hanya karena enggan membuatkan suaminya kopi dan hanya sibuk memainkan gawainya.

Untuk menutupi kejahatannya, ketiga pelaku menggantung tubuh mungil FS di kusen pintu dengan seutas tali nilon yang kecil dan hanya diikat dipaku dengan ukuran yang kecil.

Tubuh FS hanya bersandar di tembok sentara kakinya terbujur kaku di lantai.

Kondisi jenazah itulah yang membuat warga curiga sehingga melaporkannya pada aparat kepolisian setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com