Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dianaya Orang Tak Dikenal, Seorang Pria di Manggarai Tewas

Kompas.com - 03/01/2023, 14:04 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

RUTENG, KOMPAS.com - Ferdinandus Habu (31), warga Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, meninggal diduga akibat dianiaya orang tak dikenal di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, Kecamatan Satar Mese.

Paur Humas Polres Manggarai Ipda Made Budiarsa mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (1/1/2023) pukul 15.00 Wita. 

Baca juga: Pelajar di Manggarai Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Bemo

Saat itu, korban dan empat temannya sedang menumpang pikap Suzuki Carry dengan nomor polisi L 9249 yang dikendarai Arnoldus Bambang.

Di perjalanan, mobil yang ditumpangi korban dan temannya itu mogok. Mereka lalu memutuskan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Tiba di dekat sungai kering yang berada di pinggir jalan raya di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, korban pun diadang sekelompok orang tak dikenal.

"Saat itu juga sekelompok orang tersebut langsung melakukan penganiayaan dengan cara memukul menggunakan tangan dan melempar batu serta kayu, membuat korban dan keempat temannya lari terpencar untuk menyelamatkan diri masing-masing," jelas Ipda Made dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/1/2023) pagi.

Made menambahkan, berdasarkan keterangan istri korban, Geonoveva Ndawung, Ferdinandus mengeluh dadanya panas. Korban pun meminta sang istri mengompres dadanya.

Ketika mengompres dada suaminya, Geonoveva melihat kepala korban terluka. Sang istri lalu memakai kain untuk menahan darah yang keluar.


Pada keesokan harinya, Senin (2/1/2023) pukul 05.30 Wita, Geonoveva membawa korban ke Puskesmas Iteng untuk mendapat perawatan.

"Setibanya di puskesmas dan belum sempat dirawat, korban telah meninggal dunia," kata Made.

Mendapat laporan insiden itu, Kapolsek Satar Mese Ipda Edi Purnomo bersama sejumlah personel mendatangi rumah korban dan tempat kejadian perkara.

Satuan Reskrim Polres Manggarai juga melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim melakukan visum luar terhadap tubuh korban.

Baca juga: Tanggul Jebol Dihantam Gelombang, Rumah Warga di Manggarai NTT Rusak

Pihak keluarga menyerahkan kasus itu kepada Polres Manggarai. Mereka berharap pelaku penganiayaan ditemukan. Keluarga juga meminta jenazah korban diotopsi.

"Atas permintaan tersebut Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Hendricka RA Bahtera, langsung menghubungi Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk meminta melakukan otopsi jenazah korban, yang rencana akan dilakukan pada hari Selasa (3/1/2023)," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com