KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Jalin Koordinasi dengan BBWS, Pemkot Semarang Tutup Tanggul Jebol di Sungai Plumbon

Kompas.com - 01/01/2023, 11:11 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kota Semarang, Jawa Tengah, diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat sore (30/12/2022) hingga Sabtu siang (31/12/2022). Kondisi ini menyebabkan banjir di beberapa titik.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu pun segera meninjau sejumlah titik banjir. Salah satunya adalah Wonosari Ngaliyan sebagai daerah pertama yang dilaporkan banjir.

Selanjutnya, wali kota yang akrab disapa Mba Ita itu mengunjungi Kecamatan Tugu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Baca juga: Banjir Semarang, Risma Telepon BBWS dan Ganjar: Tak Boleh Ada yang Kelaparan

Berdasarkan hasil tinjauan langsung, Mba Ita memaparkan bahwa banjir disebabkan tanggul Sungai Plumbon yang jebol.

Tanggul tersebut jebol lantaran tidak kuat menahan debit air yang terlalu banyak dan beraliran deras.

"Kami melakukan pemantauan ke wilayah banjir, yaitu ke Kecamatan Wonosari Ngaliyan dan Kecamatan Tugu. Alhamdulillah, (banjir) sudah surut. Titik kritisnya ada di Sungai Plumbon," kata Mbak Ita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (1/1/2023).

Sebagai informasi, banjir tersebut turut menggenangi area pemukiman warga. Untuk itu, Mba Ita meminta warga tetap bersiaga jika menerima arahan untuk mengungsi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Pemali Juana sebagai pemegang wewenang. Kami mengajukan penutupan tanggul jebol di empat titik yang berlokasi di Mangunharjo," ujar Mba Ita.

Selain perbaikan tanggul, Mba Ita juga meminta petugas terkait untuk membersihkan sampah yang menyangkut di jembatan. Tujuannya, agar arus air bisa mengalir ke muara.

Baca juga: Banjir Semarang Disebut karena Hujan Ekstrem, Ahli: Kurang Tepat

"Berdasarkan informasi dari BBWS, akan dilakukan pemasangan bronjong sementara di empat titik. Kami memastikan agar semua (bronjong) bisa terpasang agar air tidak semakin tinggi dan masuk ke wilayah perumahan warga," jelas Mba Ita.

Meski demikian, hingga Sabtu (31/12/2022), beberapa wilayah yang sebelumnya dilaporkan banjir, seperti Tugu Muda, Jalan Gajah Mada, Jalan Pemuda, dan Jalan Pahlawan, sudah bisa kembali dilalui oleh pengguna jalan.

Di sisi lain, Pemerintah Kota Semarang juga telah membentuk dapur umum dan memberikan bantuan bagi masyarakat yang terdampak banjir.

"Saya mengimbau agar seluruh warga di Kota Semarang untuk tetap berhati-hati menghadapi cuaca yang sangat ekstrem. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah," tutur Mba Ita.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com