Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Lintasan Kereta Gantung Rinjani Dimulai Akhir Januari, Ini Alasannya

Kompas.com - 30/12/2022, 14:01 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - PT Indonesia Lombok Resort (ILT) selaku pengembang proyek kereta gantung Rinjani akan mengambil sampel pengeboran lintasan kereta gantung pada akhir Januari 2023.

Production Manager PT Indonesia Lombok Resort Ahui mengatakan, pengambil sampel dilakukan pada Januari karena investor proyek itu masih berada di China.

Baca juga: Tarif Kereta Gantung Rinjani Rp 600.000, Diprediksi Bisa Angkut 10.000 Orang Per Hari

"Pembangunannya ini setelah perayaan Imlek 2023, karena investor akan kembali ke negaranya dulu (China) untuk perayaan imlek," kata Ahui melalui sambungan telepon, Jumat (30/12/2022).

Selain itu, pihaknya juga terkendala melakukan survei karena cuaca yang tak mendukung bulan ini.

"Untuk melakukan survei saat ini tidak bisa karena lagi musim hujan. Di atas kan di gunung itu hujan, kemarin sempat ngecek topografi tiap hari hujan, jadi jalan licin dan terlalu curam, sekali terpeleset langsung hilang nyawa, kita tunggu cuaca membaik dulu habis Imlek," kata Ahui.

Ahui menambahkan, alat bor yang dipakai dalam proyek itu didatangkan dari China. Alat itu digerakkan menggunakan tenaga listrik.

"Mesin boring ini tidak mungkin dibawa manual oleh manusia karena medan di lokasi tidak memungkinkan. Mesinnya kan digerakkan listrik dengan menggunakan genset," kata Ahui.

Ahui menjelaskan, alat bor itu dipakai untuk mengetahui struktur tanah.

"Boring untuk mengetahui struktur yang ada di dalam tanahnya, supa mengetahui keperluan  kedalaman pancang nanti, ketahuan disitu," kata Ahui.


Saat ini, pihaknya membangun sarana dan prasarana akses jalan di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, yang menjadi lokasi pembuatan kereta gantung.

"Sekarang progresnya Sarpras jalan raya dulu, setelah sarpras di bangun lalu boring," kata Ahui.

Sebelumnya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB menyebutkan, pembuatan kereta gantung Rinjani beserta fasilitas penunjang akan dibangun di atas 500 hektar kawasan hutan.

"Tempat bikin kereta gantung ada sekitar 500 hektar itu," kata Kepala DPMPTSP NTB Mohammad Rum melalui sambungan telepon, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Jalur Pendakian Ditutup, 13 Destinasi Wisata di Taman Nasional Gunung Rinjani Tetap Buka

Proyek pembangunan yang bakal menelan anggaran Rp 2,2 triliun itu berada di  luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Lokasi puncak pemberhentian berada sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.

"Kalau dari pelawangan kan itu datar, nanti kalau ingin melihat danau ya harus berjalan kaki, itu sekitar 2-3  kilometer ke danu Segara Anak," kata Rum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com