Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022 : Skenario Kopda Muslimin, Bayar 4 Eksekutor untuk Bunuh Istrinya Demi Perempuan Lain

Kompas.com - 23/12/2022, 18:47 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

Pihaknya menyebut telah mengetahui rumah, keluarga dan kelompok terduga pelaku penembakan terhadap istri prajurit TNI berinisial R.

"Ini tinggal menunggu waktu saja," tuturnya.

5 eksekutor ditangkap

Tim gabungan TNI dan Polri melumpuhkan lima penembak istri Kopda Muslimin, seorang anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah menggunakan timah panas.

Beberapa tersangka tersebut nampak terpincang-pincang saat mengikuti gelar perkara di Mapolda Jawa Tengah pada Senin (25/7/2022).

Tersangka yang lain juga terlihat ada yang tak bisa berjalan sehingga harus dibopong beberapa personel polisi untuk mengikuti acara yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral Dudung Abdurrachman itu.

Lima tersangka tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda. S alias Babi ditangkap oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang di Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak pada Kamis (21/7/2022) pukul 20.00 WIB.

Sementara, tersangka yang lain AS alias Gondrong ditangkap di Babat Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Demak Selasa (22/7/2022) pukul 13.00 WIB.

Ponco Aji Nugroho ditangkap di tanggal yang sama. Ponco tertangkap di Masjid Jalan Panggung Jatinom, Kabupaten Klaten pukul 15.00 WIB.

Untuk tersangka berinisial SP alias Sirun ditangkap di lokasi dan waktu yang sama saat Ponco tertangkap.

Tersangka yang terakhir, berinisial DS tertangkap di Gupak Warak, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen pada Selasa (22/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.

Kelima tersangka mengaku disuruh Kopda Muslimin untuk melancarkan aksi penembakan tersebut. Selain itu, Kopda Muslimin juga sempat meminta agar istrinya disantet.

Kopda Muslimin ditemukan tewas

Kopda Muslimin ditemukan tewas di rumah orangtuanya di Gang Ademayem RT 002 RW 001 Kelurahan Trompo Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/07/2022).

Diketahui Kopda Muslimin pulang ke rumah orangtuanya tersebut pada pukul 05.30 WIB. Dalang penembakan di Semarang itu juga sempat meminta maaf kepada orangtuanya.

Menurut Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kopda Muslimin mengaku khilaf sehingga melakukan perbuatan yang tidak semestinya.

Orangtuanya pun meminta Kopda Muslimin untuk menyerahkan diri. Luthfi menambahkan, dari keterangan orangtuanya, usai meminta maaf Kopda Muslimin masuk kamar.

Namun sekitar pukul 07.00 WIB, Kopda Muslimin ditemukan tewas.

"Yang pertama mengetahui, Bapak Mustakim, ayah Kopda Muslimin. Ia meninggal di kamar," katanya, Kamis (28/7/2022).

Dia mengatakan ada beberapa barang bukti yang diamankan. Di antaranya bekas muntahan, dan alat komunikasi.

Luthfi mengatakan pihaknya masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kematian Kopda Muslimin.

Selain itu juga akan dilakukan otopsi terhadap Kopda Muslimin.

"Kita kerja sama dengan penyidik Denpom," jelasnya.

Kesaksian istri Kopda Muslimin

Istri Kopda Muslimin, Rina Wulandari memberikan kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.

Dalam persidangan tersebut dihadiri para terdakwa Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong.

Semua terdakwa didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Istri Kopda Muslimin beberapa waktu yang lalu.

Aksi percobaan berencana itu membuat Rina Wulandari terpaksa dirawat berminggu-minggu di RSUP Kariadi karena mengalami luka tembak.

Saat persidangan, Rina menjelaskan soal pekerjaan yang dilakukan Kopda Muslimin selain menjadi prajurit TNI.

"Suami saya punya usaha kandangan dan usaha ternak murai batu," jelasnya dalam persidangan, Rabu (14/12/2022).

Untuk itu, kebutuhan keluarganya tak hanya bergantung pada gaji Kopda Muslimin sebagai prajurit TNI.

Dia mengaku, dalam satu bulan Kopda Muslimin dapat gaji sebesar Rp 4,5 juta dari kesatuan TNI.

"Ada penghasilan lain dari keluarga, tak hanya mengandalkan gaji Kopda Muslimin," ujarnya.

Menurutnya, usaha kandangan dan usaha ternak murai batu Kopda Muslimin cukup menjanjikan.

Sekali transaksi bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 30 juta.

"Setiap kali transaksi bisa untung Rp 30 juta," tambahnya.

Selain aktif jual beli kandang dan ternak burung, berdasarkan keterangan Rina Wulandari Kopda Muslimin juga banyak terlibat dalam event burung.

"Bisa mendapatkan penghasilan dari situ juga," ujarnya.

Rina juga menepis soal kabar Kopda Muslimin menjadi bandar judi. Menurutnya, suaminya itu hanya suka judi namun tidak menjadi bandar.

"Bukan bandar judi," katanya kepada ketua majelis hakim, Yogi Arsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi 'Online'

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi "Online"

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com