"Setelah itu dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Saat korban Rina Wulandari dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani. Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Setelah melakukan transaksi, para pelaku menggunakan uang tersebut untuk membeli sepeda motor dan emas. Namun, barang-barang tersebut ikut diamankan polisi.
"Kita juga mengamankan barang bukti satu pucuk senjata api dan empat butir peluru," imbuhnya.
Lima pelaku penembakan seorang istri prajurit TNI di Semarang, Jawa Tengah memberikan pengakuan bahwa Kopral Dua (Kopda) Muslimin terlibat di dalamnya.
Diketahui Kopral Dua (Kopda) Muslimin merupakan suami korban penembakan yang berinisial R. Saat ini R masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Kariadi Semarang karena luka tembak di perut.
"Dari semua pelaku yang tertangkap mengaku ada keterlibatan suami korban," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022).
Dia menjelaskan, saat di lokasi kejadian para pelaku lapangan mendapatkan instruksi dari Kopda Muslimin yang saat itu berasal di dalam rumah.
Mereka mendapatkan instruksi melalui telepon," kata dia.
Baca juga: Kondisi Istri Kopda Muslimin, Ventilator Sudah Dilepas dan Bisa Diajak Berkomunikasi
Para pelaku lapangan atau eksekutor yang berjumlah 4 orang itu mendapatkan arahan dari Kopda Muslimin agar menembak istrinya yang kedua kalinya.
"Tembakan pertama tak mematikan, kembali ke posko dapat instruksi dari suami dari Kopda Muslimin untuk mendapatkan tembakan kedua," ungkapnya.
Luthfi menyebut jika tembakan pertama tak tepat sasaran sehingga tembus. Sementara itu, tembakan kedua berhasil bersarang di perut korban.
"Setelah itu dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Saat korban R dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani. Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Setelah melakukan transaksi, para pelaku menggunakan uang tersebut untuk membeli sepeda motor dan emas.
Namun, barang-barang tersebut ikut diamankan polisi.
"Kita juga mengamankan barang bukti satu pucuk senjata api dan empat butir peluru," imbuhnya.
Tim gabungan TNI dan Polri berhasil menangkap satu pelaku penembakan istri prajurit TNI di Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, pelaku yang ditangkap merupakan eksekutor penembakan dengan korban berinisial Rina Wulandari.
"Pelaku eksekutor sudah ditangkap oleh polisi," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (22/7/2022).
Untuk itu, dia kembali menegaskan agar para pelaku yang lain untuk segera menyerahkan diri ke aparat kepolisian.
"Yang lain segera menyerahkan diri," tegasnya.
Dia menjelaskan, pelaku ditangkap saat mencoba melarikan diri melalui perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak hari ini.
"Pelaku ditangkap saat masih di wilayah Kota Semarang," ujarnya.
Secara tegas, Irwan mengaku sudah mengantongi identitas para pelaku. Termasuk dalang di balik penembakan istri prajurit TNI tersebut.
"Dalam waktu dekat bakal ditangkap pada pelaku," imbuhnya.
Terduga pelaku penembakan istri prajurit TNI di Kota Semarang sempat mengubah warna sepeda motor Ninja yang terekam CCTV untuk mengelabui aparat.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irawan Anwar mengatakan, saat diamankan, salah satu motor ada yang sudah diubah warna untuk kamuflase.
"Sepeda motor Ninja yang digunakan pelaku diubah warnanya dari hijau muda ke hijau tua untuk menghilangkan jejak," ungkap Irawan melalui keterangan resminya, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Sosok W Teman Dekat Kopda Muslimin, Tak Tahu Kekasihnya Punya Istri, Menolak Saat Diajak Kabur
Dia menjelaskan, dua sepeda motor yang digunakan oleh pelaku ditemukan oleh petugas di dua lokasi yang berbeda.
"Dua kendaraan itu kami temukan di Pamularsih (Kota Semarang) dan Sayung (Kabupaten Demak)," kata dia.
Dia memastikan, berdasarkan video yang terekam CCTV dua kendaraan itulah yang digunakan oleh pelaku untuk melakukan aksi penembakan kepada prajurit TNI.
"Kendaraan tersebut kita sita di rumah temannya," ungkap Irawan.
Dia menjelaskan, sampai saat ini tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku yang sedang bersembunyi.
"Saya minta untuk para pelaku segera menyerahkan diri," harapnya.
Pasalnya, tim gabungan TNI dan Polri mengklaim sudah mengetahui keluarga dan kelompok terduga pelaku penembakan yang sempat membuat geger warga Kota Semarang.
"Pelaku sudah teridentifikasi," katanya.