KOMPAS.com - Suku Bajo menjadi perhatian pasca disebut menjadi salah satu inspirasi Suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2.
Hampir serupa masyarakat Suku Bajo, Suku Metkayina digambarkan sebagai klan laut yang hidup di pesisir laut Pandora yang indah.
Baca juga: Suku Bajo: Kehidupan, Ciri-ciri, dan Tempat Tinggal
Suku Bajo yang dikenal juga sebagai “sea gypsy” juga terkenal hidup berdekatan dengan laut lepas dan sangat ahli menyelam.
Tak hanya menjadi suku laut biasa, Suku Bajo menjadi salah penghuni laut Indonesia yang sangat istimewa.
Baca juga: Mengenal Suku Bajo di Indonesia, Jadi Inspirasi Film Avatar The Way of Water
Suku Bajo adalah salah satu etnik yang dikenal sebagai bangsa penjelajah lautan yang tinggal di atas perahu mengandalkan posisi bintang sebagai penunjuk arah.
Namun seiring perkembangan zaman, orang-orang Bajo mulai menetap dengan membangun rumah-rumah panggung di atas permukaan laut dangkal sebagai tempat tinggal.
Suku Bajo juga dikenal dengan sebutan Suku Bajau, Suku Badjaw, Suku Sama, atau Suku Same.
Ciri-ciri Suku Bajo adalah memiliki budaya maritim yang kuat, termasuk tinggal di permukiman terapung di laut lepas, bermata pencaharian mayoritas sebagai nelayan, dan kebanyakan sangat ahli dalam menyelam.
Baca juga: Jadi Inspirasi Avatar 2, Ini 6 Fakta Suku Bajo Si Penjelajah Laut
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Suku Bajo disebut berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang hidup di lautan lepas, hingga membawa mereka berkelana ke berbagai negara.
Dari perairan Sulu (Filipina), mereka menyebar ke perairan laut Sabah (Malaysia), Thailand, dan juga Indonesia.
Suku Bajo di Indonesia menghuni perairan laut di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Terdapat beberapa wilayah yang menjadi tempat bermukim Suku Bajo di Indonesia.
Yang pertama ada di Teluk Tomini, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
Ada pula pemukiman Suku Bajo juga bisa ditemukan di Desa Bajau Kepulauan Sula, sebuah wilayah di Provinsi Maluku Utara.
Suku Bajo juga diketahui menghuni Pulau Bungin, Pulau Terpadat di dunia yang berada di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.