SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah menjalani pemeriksaan selama 9 jam di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Jateng), tersangka kasus korupsi Agus Hartono dikirim ke Lapas Kedungpane Semarang.
Pantauan di lokasi, Agus Hartono menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Jateng sejak pukul 11.00 WIB dan keluar sekitar pukul 20.30 WIB.
Kuasa Hukum Agus Hartono, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, kliennya dipanggil Kejaksaan Tinggi Jateng pukul 09.00 WIB, namun saat tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang Agus hilang.
Baca juga: Pengusaha Agus Hartono yang Mengaku Akan Diperas Jaksa Ditangkap di Semarang
"Hilang saat tiba di Bandara Semarang," jelasnya saat ditemui di Kejaksaan Tinggi Jateng, Kamis (22/12/2022) malam.
Dia menjelaskan, rencananya kliennya sudah akan mendatangi panggilan Kejaksaan Tinggi Jateng.
"Saya bawa dari Jakarta berangkat pukul 05.00 WIB. Untuk apa harus diculik. Ditunggu di sini juga kita pasti sampai," paparnya.
Komaruddin menduga, ada seseorang yang mempunyai dendam kepada kliennya tersebut sehingga ingin mempermalukannya.
"Tapi orang ini karena ada dendam akhirnya mempermalukan,. Tadi juga sempat lapor ke sekuriti soal kehilangan klien saya ini," ujarnya.
Dia mengaku kaget, tiba-tiba kliennya mendapatkan panggilan ketiga padahal panggilan pertama dan kedua belum pernah ada. "Ini kok tiba-tiba ada surat panggilan ketiga," ucapnya.
Baca juga: Kasus Penipuan Rp 1,1 Miliar Berkedok Investasi Pariwisata Sumbar, Polisi Periksa 4 Orang Saksi
Sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jateng, Bambang Tejo mengatakan, Agus Hartono ditangkap karena telah dipanggil secara patut namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan penyidik.
"Sehingga dilakukan penangkapan untuk dihadapkan kepada jaksa penyidik untuk dilakukan pemeriksaan," jelasnya saat dikonfirmasi.
Agus Hartono merupakan tersangka dalam tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas kredit PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kantor Cabang Semarang kepada tersangkadengan menggunakan PT. Seruni Prima Perkasa pada 2017 yang lalu.
"Kredit tersebut pencairannya menggunakan Purchase Order (PO) Palsu," ujarnya.
Baca juga: Penipu Berkedok Investasi Kelapa Sawit di Aceh Ditangkap, Korban Rugi Rp 2,7 Miliar
Kredit tersebut dipergunakan tidak sesuai tujuan kredit. "Berdasarkan hasil penghitungan kerugian keuangan negara dirugikan sekitar Rp 25 miliar," imbuhnya.
Agus yang dikenal sebagai pebisnis tanah dan properti itu sempat mengaku pernah akan diperas dua oknum dari Kejaksaan Tinggi Jateng yakni Kordinator Pidana Khusus (Pidsus) Putri Ayu Wulandari dan Kasi Pidsus Leo Jimmi Agustinus.
Agus menyatakan Putri dan Leo pernah datang ke dirinya atas petunjuk Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Andi Herman.
Menurutnya, dua jaksa tersebut bisa menghapus dua dari tiga Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus korupsi dan kredit fiktif yang menjerat Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.