Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unnes yang Meninggal Saat Akan Pesan Tiket Mudik Sebentar Lagi Bakal Wisuda

Kompas.com - 21/12/2022, 11:39 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) dikabarkan meninggal di kamar kos saat hendak memesan tiket untuk mudik atau pulang kampung.

Diketahui mahasiswa tersebut bernama Jody Yudha Permana yang mengambil jurusan Bahasa Jepang di Unnes dan akan segera diwisuda.

Humas Unnes, Fauzan mengatakan, berdasarkan data bagian akademik mahasiswa tersebut sudah dinyatakan lulus di Unnes.

"Tetapi mahasiswa yang bersangkutan belum mengunggah berkas pasca-perkuliahan," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal Setelah Memesan Tiket Pulang Kampung, Begini Kronologinya

Hal itu membuat mahasiswa tersebut belum mencetak Surat Bukti Validasi Transkrip (SBVT) sehingga korban belum terdaftar di wisuda Unnes.

"Tetapi rencana akan diurus oleh Prodi Bahasa Jepang," ujarnya.

Seperti mahasiswa yang meninggal sebelumnya, lanjutnya, untuk persyaratan wisuda bisa diurus oleh teman dekat korban.

"Nanti yang mewakili wisuda bisa keluarganya dari mahasiswa tersebut," paparnya.

Sebelumnya, Kasihumas Polrestabes Semarang, Kompol Untung Kistopo mengatakan, korban meninggal dunia di kamar kos yang berada di Kelurahan Sekaran karena sakit.

"Meninggal dunia karena sakit," jelasnya saat dikonfirmasi.

Dia menjelaskan, pada Senin (19/12/2022) korban yang saat itu ditemani temanya bernama Azan Akbar akan membeli tiket untuk pulang kampung ke Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.

"Beli tiket untuk pulang kampung ke Bandarlampung," paparnya.

Namun, saat sampai di Indomaret Simpang Tiga Sekaran sekitar pukul 16.00 WIB korban merasa perutnya sakit.

"Korban sampai muntah darah saat mengeluh perutnya sakit," ungkapnya.

Mengetahui, kondisi korban tak baik-baik saja Azan kemudian mengajak korban untuk kembali ke kos yang lokasinya tak jauh dari Indomaret tersebut.

"Setelah sampai di teras kos korban berbaring di lantai," ucapnya.

Baca juga: Komplotan Copet Beraksi Saat Konser Musik di Purbalingga, 15 Ponsel Digondol, Salah Satu Pelaku Mahasiswa

Korban juga sempat meminta temannya untuk memasukkan tas miliknya ke dalam kos. Setelah itu, korban ikut masuk ke dalam kos.

"Korban ikut masuk ke kamar dan langsung berbaring di kasur," paparnya.

Tak berselang lama, korban diketahui meninggal dunia. Teman korban yang saat itu panik langsung menguhubungi bapak kos bersama Ketua RT dan warga.

"Setelah itu menghubungi Bhabinkamtibmas dan Polsek Gunungpati," ucapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi memastikan korban meninggal karena sakit.

"Kabarnya korban sering begadang dan makan tidak teratur," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com