KOMPAS.com - Kasus pembunuhan seorang pelajar SMK di Kota Tarakan, Kalimantan Utara bernama Arya Gading Ramadhan (17) terungkap.
Sejak April 2021, korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga kemudian dilaporkan atas kasus pembunuhan pada 27 November 2022.
Berdasarkan penyelidikan polisi, ternyata korban tewas dibunuh oleh sepupunya sendiri yakni EG (23).
Dalam melancarkan aksinya pelaku tak sendirian, dia dibantu oleh sang istri AF (20) dan sahabatnya MN (46).
Awalnya, korban diculik pelaku dengan meminta tebusan kepada keluarga sebesar RP 200 juta.
Namun, atas hasutan MN, akhirnya EG menghabisi nyawa korban dengan cara dijerat lehernya menggunakan kabel dan ditusuk di bagian dada.
Kasat Reskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Aldi mengatakan, MN berpikir kalau korban dilepas, pasti akan melapor ke polisi sehingga keduanya sepakat untuk membunuh korban.
"Leher korban pun dikalungi kabel, lalu secara bersamaan, EG dan MN menariknya berlawanan arah sampai korban tak mampu bergerak. EG bahkan menusukkan badiknya ke dada kiri korban untuk memastikannya meninggal dunia," jelas dia, Jumat.
Setelah korban tewas, keduanya membungkus tubuh korban dengan terpal, lalu menyeretnya ke perkebunan nanas di sekitar lokasi.
Mereka menyiapkan lubang seperti parit yang digalinya dengan kedalaman 50 sentimeter untuk menyembunyikan mayat korban.
Setelah itu, keduanya membersihkan TKP dengan menyikat dan menyiram bekas darah korban untuk menghilangkan jejak.
"Korban disembunyikan dalam lubang semacam parit yang digali para pembunuhnya. Tubuh korban dibungkus terpal, jadi bukan dikubur, tapi disembunyikan karena lubangnya cukup dangkal. Kita langsung memberi kabar duka tersebut pada keluarga korban," ungkap dia.
Dari sejumlah keterangan saksi yang diperiksa polisi, kasus ini bermula ketika EG membutuhkan uang untuk mengganti uang operasional Pos Kepiting milik ayahnya di TPI Kelurahan Juata Laut.
Kemudian, muncul niat EG menculik korban dengan meminta tebusan uang Rp 200 juta kepada orangtua korban yang merupakan tantenya sendiri.
Lantas, EG mengajak istrinya AF untuk mendatangi korban yang berada di kandang ayam milik keluarga korban yang selama ini dikelolanya.