0
Kompas.com - 01/12/2022, 11:31 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) di desa-desa di Banyuwangi terus menggeliat. Kini, telah banyak industri rumahan dari desa dengan berbagai variasi.

Salah satu produk UMKM dari desa adalah degan (kelapa muda) berisi jeli atau biasa dikenal degan jelly. Produk ini dibuat oleh Triana Wulandari, warga Dusun Kabat Mantren, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Perempuan berusia 34 tahun itu mulai merintis usaha degan jelly yang dia beri merek Queen sejak Maret 2022.

"Baru tahun ini. Saat bulan puasa saya mulai membuka usaha degan jelly ini," kata Wulan, dikutip dari keterangan persnya, Kamis (1/12/2022).

Hal tersebut disampaikan Wulan di hadapan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Keluarga Briptu Lasminto Pilih Berangkat dari Banyuwangi ke Banten Naik Bus karena Trauma

Kepada Ipuk, Wulan menceritakan usahanya merintis degan jelly. Ia mengaku banyak orang menyukai degan jelly-nya.

"Awalnya dicicipi keluarga dan orang-orang sekitar. Ternyata banyak yang suka, akhirnya saya teruskan usaha ini," ungkap Wulan yang menekuni usaha ini bersama suaminya, Anif Susianto.

Terlebih, kata dia, Desa Wringinputih memiliki banyak pohon kelapa, sehingga Wulan tidak merasa kesulitan mendapatkan bahan baku pembuatan degan jelly.

Dari yang awalnya hanya coba-coba, kini Wulan mampu memproduksi sekitar 100 hingga 200 degan jelly tiap harinya.

"Kalau produksinya tiap hari tergantung pesanan. Karena degan jelly kami tidak memakai pengawet, sehingga hanya bertahan selama tiga sampai empat hari di suhu yang dingin. Karena itu, saya tidak berani kalau produksi banyak tanpa ada pesanan.

Baca juga: Banjir Landa Banyuwangi, 2 Rumah Roboh dan 886 Kepala Keluarga Terdampak

"Rata-rata tiap hari sekitar 100 sampai 200 degan jelly. Kami juga terbantu karena banyak reseller yang memesan ke tempat kami," tambah Wulan.

Untuk pangsa pasar degan jelly Queen lebih banyak di kawasan Banyuwangi. Namun, juga ada pesanan ke Surabaya. Untuk harga reseller, Wulan mematok harga Rp 8.000 per buahnya.

Mendengar hal itu, Bupati Ipuk pun memberikan apresiasinya. Menurutnya, usaha degan jelly merupakan ide kreatif yang memanfaatkan potensi di sekitar untuk menambah penghasilan.

"Kami juga akan minta dinas terkait membantu promosinya, sekaligus kami akan bantu juga mereka meningkatkan skala usahanya," imbuhnya.

Ipuk bangga dan mengapresiasi semangat dan usaha pantang menyerah pada para pelaku UMKM.

"Terima kasih untuk tidak menyerah dengan keadaan," kata Ipuk.

Baca juga: Banjir Kembali Terjang Kecamatan Kalibaru Banyuwangi, 11 Dapur Warga Jebol

Menurut Ipuk, semangat UMKM sama dengan spirit Banyuwangi Rebound, yakni gerakan multisektor untuk membawa Banyuwangi untuk bangkit dari dampak pandemi Covid-19.

Ada tiga pilar dalam Banyuwangi Rebound, yakni penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan merajut harmoni. Tiga hal inilah yang mewarnai serangkaian agenda Bunga Desa.

"UMKM menjadi bagian penting dalam upaya pemulihan ekonomi. Kami terus mendukung dengan berbagai kebijakan agar pertumbuhan mereka tetap terjaga. Seperti halnya program UMKM naik kelas, gerakan ASN Belanja, bantuan alat usaha, dan berbagai program lainnya," pungkas Ipuk.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com