Sementara, situasi lokasi Jembatan Ampera telah kembali normal.
Motif HA nekat mencoba bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan Ampera ternyata karena tak kuat menahan penyakit tumor yang dideritanya.
Hal itu diungkapkan langsung oleh HA ketika sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bari Palembang.
HA yang masih terlihat depresi mengaku, sejak enam bulan terakhir dia menahan sakit tumor yang muncul di area leher.
Sejak penyakit itu muncul dia pun mencoba berbagai pengobatan namun tak kunjung sembuh.
Lantaran tak lagi memiliki biaya, HA pun mengaku putus asa dan terlintas untuk bunuh diri.
“Saya sudah tidak kuat lagi,saya sudah stres karena penyakit ini,” kata dia.
Baca juga: Melompat dari Jembatan Ampera, Ibu 3 Anak Selamat Setelah Tersangkut di Perahu
Sementara itu, ayah kandung HA, Daini mengatakan, putrinya itu sempat menelpon cucunya di rumah untuk meminta agar anak tertuanya menjaga dua adiknya lain.
Setelah menelpon, HA pun langsung pergi tanpa kabar hingga mereka mendapatkan laporan bahwa korban telah melompat dari jembatan Ampera.
“Sempat saya telepon balik supaya pulang tapi tidak diangkat. Lalu tadi dapat kabar bahwa anak saya ditemukan melompat dari jembatan Ampera,” ujar dia.
Dia mengaku, benjolan tumor di leher anaknya itu telah ada sejak enam bulan terakhir.
Dia pun terkejut HA nekat mencoba bunuh diri karena penyakit tersebut.
“Kemungkinan stres karena ekonomi dan penyakit tumor tersebut. Muka anak saya memang lebam-lebam karena terjatuh di perahu,” jelas dia.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.