Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati Jekek: Dengan "Telunjuk Sakti" Pelayanan Administrasi Kependudukan Hanya 15 Menit

Kompas.com - 24/11/2022, 17:24 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, kecepatan layanan administrasi kependudukan menjadi salah satu kelebihan pemanfaatan "Telunjuk Sakti" di Kabupaten Wonogiri.

“Dengan lahirnya Telunjuk Sakti ini, proses pelayanan administrasi kependudukan hanya membutuhkan waktu 15 menit, dari permohonan proses sampai akhirnya pemohon bisa menerima bukti otentik kepengurusan administrasi kependudukan,” ungkap Bupati yang akrab disapa Jekek ini, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/10/2022).

Bupati Jekek menegaskan lahirnya layanan administrasi kependudukan dalam bentuk aplikasi ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.

“Telunjuk Sakti diartikan hanya dengan jari telunjuk, masyarakat dapat mengajukan permohonan Adminduk dan petugas dapat melayani melalui aplikasi dalam komputer tau handphone yang terhubung Sistem Administrasi Kependudukan berbasis Teknologi Informasi (Sakti) kapanpun dan di manapun mereka berada,” ujarnya.

Menurut Bupati Jekek Telunjuk Sakti menjadi solusi bagi Wonogiri yang memiliki wilayah geografis luas. Jarak tempuh terjauh desa ke kota atau kabupaten pun bisa mencapai 78 kilometer (km).

Baca juga: Pemkab Wonogiri Komitmen Tuntaskan Penyediaan Rumah Layak Huni, Bupati Jekek: Bantuan Perbaikan RTLH Telah Capai 16.748 Unit

 

Tidak hanya itu, kata dia, Wonogiri juga terkenal dengan kaum boro (ngalemboro alias mengembara). Diaspora penduduk Wonogiri ada hampir di seluruh wilayah Indonesia.

“Kondisi geografis cakupan wilayah luas adalah kendala yang dihadapi dalam fungsi pelayanan termasuk kepengurusan administrasi kependudukan," kata Bupati Jekek.

"Sebaran wilayah yang cukup luas menimbulkan kompleksitas persoalaan menyita waktu dan pikiran pemerintah melakukan inovasi agar pemerintah bisa hadir dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. Inilah dasar Kabupaten Wonogri melahirkan inovasi telunjuk sakti,” tambah Bupati Jekek.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan, sebelum lahirnya Telunjuk Sakti, pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) tersentral di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan pelayanan manual.

Dengan manual, kata dia, pelayanan adminduk tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab setiap hari rata-rata ada sekitar 470 pemohon, sehingga terjadi penumpukan berkas yang tak terkontrol dan waktu penyelesaian pelayanan menjadi tidak terukur.

Baca juga: Bupati Jekek: Lebih dari 70 Persen Desa di Wonogiri Sudah Jadi Desa Tangguh Bencana

Apalagi, kata dia, Pemkab Wonogiri juga harus berkoordinasi dengan lintas kementerian dan instansi. Hal ini termasuk proses adminduk melalui server di tingkat kementrian dalam negeri.

"Padahal belum ada sistem tracking, sehingga butuh waktu lama untuk mengetahui proses kepengurusan," kata dia.

Adapun bagi perantu mengurus adminduk menjadi momok tersedniri karena mengharuskan mereka mudik terlebih dahulu. Alhasil jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan berkas-berkas administrasi sangatlah menyulitkan.

Bupati Jekek mengatakan, selama beropersasi kurang lebih 2 tahun, Telunjuk Sakti telah terbukti memberikan kemudahan.

Kaum boro pun tidak perlu mudik atau balik kampung,  sebab mereka cukup dengan menggunakan ponsel android yang dimilikinya untuk mengurus administrasi kependudukan.

"Kehadirannya (Telunjuk Sakti) juga dikatakan dapat menekan kehadiran para calo dalam pengurusan adminduk," kata dia.

Dengan kemudahan yang ditawarkan tersebut, tak heran Telunjuk Sakti mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari jumlah pemohon adminduk yang hingga Oktober 2022 tercatat sebanyak 7.168 pemohon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com