Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Barat Ungkap Peredaran Ganja 6,392 Kg dari Papua Nugini

Kompas.com - 23/11/2022, 23:00 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Direktorat Narkoba Polda Papua Barat berhasil mengungkap peredaran ganja yang berasal dari Papua Nugini.

Direktur Reserse Narkoba Polda Papua Barat, Komisaris Besar Polisi Indra Napitupulu mengatakan, barang bukti yang diamankan dari hasil penangkapan pada Jumat (18/11/2022) itu sekitar 6,392 kilogram.

"Narkotika jenis ganja itu dibawa oleh tersangka berinisial DD alias DN (24) mahasiswa," kata Napitupulu kepada awak media, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Kasus Dugaan Penganiayaan Diselesaikan lewat Restorative Justice, Kadispora Papua Barat Dibebaskan

Tersangka membawa masuk narkotika itu dari Jayapura ke Manokwari.

"Kalau dinilai dengan uang sekitar Rp 639.200.000 yang didapat pelaku. Namun, jika berhasil dijual bisa menjangkau 6.000 ribu orang di Manokwari" kata Napitupulu.

Baca juga: Soal Provinsi Papua Barat Daya, Filep Wamafma Ingatkan Masalah Pendidikan dan Kesehatan

DD ditangkap berdasarkan informasi tentang adanya pengiriman narkoba dalam jumlah banyak menuju ke Manokwari.

"Dari informasi itu tim kita langsung bergerak dan melakukan penyelidikan di atas KM Sinabung," ucap Napitupulu.

"Pada Jumat kemarin tim dari Polda Papua Barat langsung melakukan penangkapan terhadap BB ganja di atas KM Sinabung," imbuhnya.

Selanjutnya, saat dilakukan penggeledahan oleh tim, ditemukan BB berupa satu buah tas di KM Sinabung.

"Saat kita geledah tim kemudian menemukan BB sebanyak empat karung ganja, dua paket gulungan kertas, sembilan plastik kecil dan satu linting kertas ganja," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contra Flow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contra Flow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Viral, Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Viral, Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com