Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Tugboat Tenggelam di Perairan Kubar, 1 ABK Tewas, Kapten Masih Hilang

Kompas.com - 21/11/2022, 21:27 WIB
Ahmad Riyadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUBAR, KOMPAS.com – Peristiwa kecelakaan laut terjadi di Sungai Mahakam tepatnya di perairan Kutai Barat (Kubar) sekitar pelabuhan PT Kruing, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Barong Tongkok, pada Minggu (20/11/2022) pukul 21.40 Wita.

Dari kejadian tersebut, kapten kapal bernama Fredy dan satu anak buah kapal (ABK) tugboat Bahar 79 bernama Noldi, menghilang.

Petugas yang menerima informasi tersebut langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

Akhirnya, pada Senin (21/11/2022) pukul 17.40 Wita, Noldi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Wanita Hamil, Polisi Targetkan Pekan Depan Dilimpahkan ke Kejaksaan

Evakuasi dipimpin langsung oleh Kapolres Kubar, AKBP Heri Rusyaman.

Petugas mengerahkan 3 unit eksavator dan 3 tugboat milik beberapa perusahaan untuk menarik lambung tugboat ke tepi Sungai Mahakam.

Petugas terpaksa menjebol lambung kapal dengan menggunakan las karbit untuk melakukan pencarian korban yang diduga terkurung di dalam lambung kapal.

Tim penyelam pun diterjunkan masuk ke dalam lambung tugboat bagian depan itu.

“Korban atas nama Noldi ditemukan di dalam lambung kapal. Saat tim menyelam pertama tidak ditemukan, setelah kedua kalinya baru ditemukan,” kata Heri, Senin.

Dari kondisi ditemukannya korban, diduga Noldi sempat berupaya menyelamatkan diri, namun terjebak di dalam kamar tugboat.

“Kondisi korban masih merah badannya. Kayaknya baru saja meninggal dunia karena terkurung di dalam lambung tugboat,” tutur dia.

Baca juga: Narkotika Jenis Zenit Beredar di Balikpapan, Modus Dijual di Toko Kelontong

Untuk diketahui, tugboat Bahar 79 tersebut seorang kapten dan 6 orang ABK.

Menurut Samuel, ABK tugboat Bahar 79, posisi lambung tugboat miring pada bagian belakang.

Disebabkan, banyak air yang masuk tanpa diketahui sebelumnya.

 

Upaya mengeluarkan air, dilakukan Samuel dibantu Ever dan Renaldi menggunakan pompa celup.

Beberapa menit berselang, lambung tugboat malah semakin miring.

Diduga lambung tugboat bocor lebih besar, sehingga air cepat masuk dibanding yang dipompa.

Dirasa tidak mampu, Samuel memerintahkan Joshua untuk menghidupkan mesin tugboat.

Kapten Fredy pun dibangunkan untuk segera mengarahkan tugboat ke tepi sungai.

Tugboat pun berhasil menepi, hanya saja lambung bagian kapal tenggelam ke dasar Sungai Mahakam.

Baca juga: KMP Mutiara Timur I yang Terbakar Dinyatakan Tenggelam, Ratusan Kendaraan Ikut Hanyut

Saat itulah, Joshua loncat ke tepi Sungai Mahakam untuk menyelamatkan diri, sembari berteriak dengan semua rekannya untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Usai berkumpul di tepi Sungai Mahakam, baru diketahui Kapten Tugboat Bahar 79 Fredy dan Noldi tak kunjung tampak.

Padahal, saat itu, kondisi Noldi sedang sakit dan beristirahat di dalam kamar tugboat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com