INDRALAYA, KOMPAS.com - Motif pembunuhan Arfani (53) calon kepala desa di Ogan Ilir Sumatera Selatan oleh Romli (47) terkuak. Arfani ditemukan tewas Rabu (20/7/2022) pagi sekitar pukul 5.30 WIB.
Tersangka Romli yang ditangkap Jumat lalu mengakui, alasannya membunuh Arfani karena sakit hati dan merasa terancam oleh korban dan ayahnya, Jamil. Karena itu, ia nekad membunuhnya.
Romli bahkan berencana membunuh Jamil, ayah dari Romli, jika belum diamankan polisi. Hal itu disampaikan Romli kepada sejumlah wartawan di Mapolres Ogan Ilir, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Pembunuh Calon Kades di Ogan Ilir Sumsel Akhirnya Ditangkap
Diungkapkan Romli, rencana pembunuhan Arfani sudah disiapkan sejak tiga bulan lalu. Bahkan ia telah membeli senjata api rakitan sejak lima bulan lalu seharga Rp 4 juta.
Pada Rabu (20/7/2022), Romli menjalankan rencananya. Ia mendatangi rumah Arfani di waktu subuh.
Ia lalu mengetuk rumah Arfani sembari memanggil untuk keluar.
Saat Arfani keluar, Romli langsung menembak Arfani dua kali di pinggang dan di belikat.
Romli juga membacok Arfani.
Aksi Romli yang menggunakan sebo penutup muka sempat disaksikan sejumlah warga. Namun Romli berhasil kabur dan bisa menutupi kasusnya selama 4 bulan.
"Itu pak, (saya) merasa terancam, tak mampu mengelak, menjadikan aku merasa dikejar-kejar terus akhirnya melakukan perlawanan," kata Romli
Diuraikan Romli, bentuk pengancaman berupa merusak sepeda motor miliknya berulang kali.
"Dio merusak kabel motor aku, memang aku tak pernah melihat namun aku merasakan seperti itu, kalau aku lihat atau ada saksi maka aku lapor ke polisi," sambung Romli.
Romli juga mengakui sebelum ditangkap ia memang hendak membunuh Jamil orangtua Arfani.
"Iya, Pak, (saya memang berencana membunuh) pak Jamil bapaknya," tambah Romli.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah Jadi 62 Orang, 25 Warga Masih Tertimbun
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Andi Baso Rahman mengatakan, penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan dan pengintaian.