KOMPAS.com - Kuah beulangong berasal dari Aceh Besar.
Kuah beulangong adalah makanan khas Aceh berupa gulai yang berisi daging kambing dan nangka muda.
Makanan khas ini biasanya hanya disajikan untuk berbuka puasa dan masakan wajib dalam hari raya Islam, seperti Maulid Nabi, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Islam.
Kuah beulangong telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2008.
Pada zaman dahulu, para petani di Aceh Besar menyebut makanan ini kuah blang. Dalam bahasa Aceh, blang berarti dari sawah.
Baca juga: Asal-usul Kuah Beulangong Khas Aceh, Dimasak Saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad
Mereka memasak kuah blang di tengah sawah menggunakan periuk tanah. Sedangkan, apinya berasal dari jerami padi yang dibakar.
Dalam masyarakat Aceh Besar, kuah beulangong adalah menu utama dalam setiap kenduri. Dapat dikatakan, sebuah kenduri tidak lengkap jika tidak ada kuah beulangong.
Kuah Beulangong berupa masakan khas Aceh yang menggunakan daging kambing atau lembu dan dimasak dengan bumbu kari.
Dalam sejarahnya, masyarakat Aceh memadukan daun kari dari pedagang India dengan rempah-rempah Nusantara.
Baca juga: Mengintip Warga Banda Aceh Memasak Kuah Beulangong...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.