AMBON,KOMPAS.com - Sejumlah isu provokatif berhembus saat bentrok warga Desa Bombai dan Elath, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu (12/11/2022).
Salah satu isu bernada provokatif yang beredar yakni ada masjid di Desa Elat yang dibakar massa dalam bentrokan tersebut.
Baca juga: Tubuh Tertancap Anak Panah, 2 Anggota Polisi Tetap Halau Warga yang Bentrok di Maluku Tenggara
Menanggapi beredarnya isu tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kei Besar, Sulaiman Uar secara tegas membantah kejadian itu.
Baca juga: Bentrok di Maluku Tenggara, 2 Warga Tewas, 34 Terluka Termasuk Polisi
"Semua masjid di Elath sampai Wakol itu utuh, tidak terbakar," ujar Sulaiman kepada wartawan, Sabtu malam.
"Itu informasi provokatif, itu hoaks," tegasnya.
Sulaiman mengatakan, kondisi di Kecamatan Kei Besar sudah mulai aman dan terkendali pascabentrokan antar warga sejak Sabtu pagi hingga malam.
Pihaknya telah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan.
"Kita sudah sampaikan imbauan agar kita banyak bersabar, kita jaga kampung saja, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang mengganggu," jelasnya.
Masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing agar persoalan tersebut dapat segera diselesaikan.
Polda Maluku juga menyatakan bahwa tidak ada rumah ibadah yang dibakar dalam bentrokan di Kcamatan Kei Besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.