AMBON,KOMPAS.com-Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengimbau warga Desa Elat dan desa Bombai, Kecamatan Kei Besar, kabupaten Maluku Tenggara yang terlibat bentrok untuk dapat menahan diri.
Kedua warga desa diminta untuk tidak mudah terpancing dengan provokasi yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya kedua desa yang bentrok untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang ada," kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Baca juga: Warga 2 Desa di Maluku Tenggara Bentrok, 2 Polisi Terluka Terkena Panah
Ia mengakui saat ini banyak sekali isu bernada provokatif yang beredar di masyarakat kedua desa. Sehingga masyarakat harus tetap tenang dan tidak muda terprovokasi.
"Karena saat ini banyak sekali isu dan kabar hoaks yang beredar yang arahnya memprovokasi kedua pihak untuk kembali saling terlibat bentrok," ungkapnya.
Baca juga: Bentrok Warga di Maluku Tenggara, 2 Sekolah dan Sejumlah Rumah Dibakar Massa
Bentrok kedua warga desa ini dipicu oleh sengketa batas wilayah. Bentrokan itu menyebabkan sejumlah warga dari kedua desa termasuk dua anggota polisi terluka dan harus dirawat secara medis.
Bentrokan juga menyebabkan sejumlah rumah warga dan dua gedung sekolah dibakar massa.
Roem mengaku Polda Maluku sangat menyayangkan bentrokan kedua desa itu bisa kembali terjadi.
"Kami sangat menyangkan sekali bentrokan kedua desa ini bisa kembali terjadi," katanya.
Kedua desa sebelumnya pernah terlibat bentrok pada 6 Oktober 2022 lalu. Dalam bentrokan itu sejumlah warga ikut terluka dan ada puluhan rumah yang dibakar.
Terkait bentrok yang kembali terjadi, Roem meminta agar semua pihak dapat terlibat aktif untuk mendamaikan kedua desa. Sebab untuk meredakan bentrok yang terjadi antara kedua desa bukan hanya tanggung jawab polisi tapi semua pihak.
"Oleh karenanya ini menjadi tanggung jawab semua pihak, tanggung jawab pemerintah daerah tokoh agama dan masyarakat, mari kita sama-sama berperan aktif untuk mewujudkan rasa aman dan damai di masyarakat," pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.