Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Versi Korban soal Oknum Polisi Todong Warga Pakai Senpi di Lampung

Kompas.com - 12/11/2022, 16:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Korban penodongan senjata api oleh oknum polisi di Lampung memberikan kronologi peristiwa yang menimpanya itu.

Aksi penodongan itu terjadi di depan kantor ekspedisi Baraka Sarana Tama di Jalan Soekarno-Hatta (bypass) pada Selasa (9/11/2022) siang.

Peristiwa ini bermula saat adik korban, Dian Adi Saputra (warga Kecamatan Rajabasa) dihubungi oleh abangnya, Bobi untuk menghubungi FE, seorang kepala proyek pembangunan jalan di Lampung Selatan pada Selasa (9/11/2022) pagi.

Dian diminta oleh abangnya untuk menasehati lantaran FEB membuat kegaduhan serta meresahkan rekan kerja Bobi sejak seminggu terakhir, terkait pekerjaan di Lampung Selatan itu.

Baca juga: Video Oknum Diduga Anggota Polisi Ribut dengan Warga Lampung hingga Keluarkan Senpi Viral

"Abang saya itu lagi ada meeting, jadi enggak sempat menghubungi FE, saya diminta buat sekadar meredakan emosi si FE ini, karena teman abang saya merasa terganggu secara pribadi dan pekerjaannya," kata Dian, saat ditemui, Jumat (11/11/2022) malam.

Dian yang sebenarnya hendak meredakan emosi FEB ini justru diancam dan ditantang berkelahi saat menelepon.

"Ya enggak saya ladenin, terus saya shalat zuhur di masjid dekat rumah," kata Dian.

Selepas shalat zuhur, Dian yang pulang ke rumah terkejut melihat ada dua orang polisi, satu orang mengenakan seragam tapi bersendal dan seorang lagi mengenakan kaos olahraga warna hitam beremblem Brimob serta FE itu.

Kondisi di sekitar rumah sudah ramai warga.

"Orangtua saya kaget dan bilang mereka (polisi) mau nangkap saya karena jadi pengedar sabu-sabu," kata Dian.

Namun, melihat penampilan para anggota kepolisian yang mencurigakan itu, Dian tidak percaya dan bahkan sempat adu mulut saat menanyakan surat-suratnya.

"Dipisahkan sama Pak RT, sudah adu mulut kami di situ, enggak kenal saya anggota itu, yang saya ingat pangkatnya kelelawar tiga (Aipda)," kata Dian.

Dian pun menghubungi Bobi dan mengatakan ada FE datang membawa polisi serta menuduhnya menjadi pengedar narkoba.

Baca juga: Gagal Membobol Motor Ketua RT di Lampung, Residivis Paruh Baya Dihajar Warga Nyaris Tewas

Bobi yang kemudian datang langsung menelepon FE dan menanyakan lokasinya di mana, dengan maksud hendak mengklarifikasi tuduhan itu.

Hingga Dian dan beberapa kerabatnya datang ke Jalan Soekarno-Hatta dan langsung terjadi keributan. Menurutnya, saat mereka tiba, di lokasi sudah ada FE dan sejumlah pria.

Satu orang oknum mengeluarkan senjata api dan menodong kepala Bobi.

 

"Kami datang baik-baik, mau klarifikasi, tiba-tiba abang saya ditodong senpi, ya jelas kami trauma," kata Dian.

Menurut Dian, oknum polisi yang menodongkan senpi itu tidak ada saat terjadi keributan di rumahnya.

"Kami enggak tahu dia siapa, langsung ngeluarin senpi, pas kita mau rekam (video), senpinya ditaruh di belakang pinggang," kata Dian.

Dian mengatakan, pihaknya akan melaporkan peristiwa ini ke Bidang Propam Polda Lampung.

Sementara itu, Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Ino Harianto mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan atas peristiwa itu.

"Sudah kita selidiki dan akan memanggil pihak-pihak yang terkait," kata Ino.

Baca juga: Soal Video Viral Anggota Polisi Diduga Todongkan Senpi ke Warga, Polda Lampung: Tak Ada yang Lihat

Ino menambahkan, secara garis besar peristiwa itu bermula dari permasalahan pribadi.

"Ini ada masalah pribadi ke pribadi, jadi tidak ada hubungannya dengan instansi," kata Ino.

Diberitakan sebelumnya, video pertikaian seorang pria yang disebut anggota kepolisian dengan warga di Bandar Lampung viral di media sosial.

Disebutkan oknum anggota kepolisian itu sempat mengeluarkan senjata api (senpi) miliknya.

Video berdurasi 35 detik yang telah tersebar secara berantai itu menanyangkan sebuah pertikaian yang hampir berujung perkelahian antara sejumlah pria.

Di dalam video itu tertera tulisan “Anggota Gegana Arogan Todongkan Senpi ke Warga Sipil”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com