KOMPAS.com - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Bupati Solok Epyardi Asda ngamuk saat mendatangi Kantor Perusahaan Aqua di Solok, Sumatera Barat.
Dalam video tersebut terlihat Epyardi datang bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan penasihat hukum Pemkab Solok.
Baca juga: Video Bupati Solok Mengamuk di Kantor Aqua Viral, Epyardi: Anda di Kampung Saya
Epyardi kemudian memarahi salah seorang pihak dari manajemen Aqua Solok.
Baca juga: Bupati Solok Ngamuk di Kantor Aqua, Manajemen Danone Indonesia: Kita Fokus ke Persoalan Tenaga Kerja
"Bupati saja tidak dihargai. Perusahaan ini merasa paling hebat di dunia," kata Epyardi.
"Anda berada di kampung saya dan kewenangan gubernur tidak ada di sini. Kalau Anda berlindung saya jamin. Gubernur pun datang kalau tak ada urusannya saya usir. Biar Anda tahu siapa saya," lanjut Epyardi.
Setelah itu, terlihat Epyardi bersama rombongan masuk ke dalam kantor Aqua Solok.
Penasihat Hukum Pemkab Solok, Suharizal mengatakan, peristiwa dalam video yang beredar itu terjadii pada Kamis (10/11/2022) pukul 10.00 WIB.
Menurut Suharizal, Epyardi bersama sejumlah OPD datang menemui manajemen Aqua terkait dengan persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 101 karyawan Aqua yang melakukan mogok kerja.
"Bupati datang setelah adanya permintaan dari pihak Aqua. Kemudian bupati membalas dengan mengajukan surat resmi untuk datang," kata Suharizal, saat dihubungi Kompas.com.
Namun, saat Epyardi tiba, menajemen Aqua tidak ada sehingga membuat Epyardi meradang.
"Yang sangat disayangkan, ketika bupati datang bersama sejumlah OPD, manajer perusahaan tidak ada sehingga terjadi peristiwa seperti itu," kata Suharizal.
Terkait video yang viral itu, Corporate Communication Danone Indonesia Michael Leimena belum mau berkomentar banyak.
Michael mengatakan, pihaknya saat ini fokus kepada penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dengan serikat pekerja di pabrik Solok.
"Saat ini kami sedang fokus pada proses penyelesaian masalah perselisihan ketenagakerjaan antara manajemen TIV Solok dan serikat pekerja di pabrik Solok. Untuk menghindari polemik di media, sementara ini hanya itu yang bisa kami sampaikan," kata Michael kepada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Michael berharap proses penyelesaian yang sedang berjalan dapat diselesaikan dengan baik. (Penulis Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor Reni Susanti)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.