Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pengedar Narkoba Jenis Sabu di Solo Diringkus, Modus Dijual "Online" dan Diletakkan di Tiang Listrik

Kompas.com - 10/11/2022, 14:22 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Komplotan yang beranggotakan tiga orang berinisial, DD (25), CN (27), AMS (30), diringkus Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.

Komplotan yang ditangkap pada 31 Oktober 2022 di lokasi yang berbeda-beda itu, melakukan peredaran narkoba jenis sabu dengan modus diletakkan di tempat umum.

Kepala Polresta (Kapolresta) Solo, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iwan Saktiadi, mengatakan dari ketiga pelaku mengamankan barang bukti 12 paket sabu dengan berat total 6,12 gram.

Baca juga: Tahu Orangtua Terjerat Narkoba, Anak Sulung Nia Ramadhani Menangis dan Ucap Ini pada Aburizal Bakrie

Hasil penyelidikan para tersangka, Iwan menjelaskan pihaknya memastikan mapping peredaran narkoba.

"AMS menggerakkan DD dan CN. Artinya, mereka mendapatkan barang dari sumber yang sama. DD dan CN ini semacam downline-nya," kata Iwan Saktiadi, saat di Polresta Solo, Kamis (10/11/2022).

Sumber atau pemasok peredaran narkoba ini, Iwan mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Mereka dapat barang dari orang yang sama. Namun sampai dengan saat ini, kami masih terus melakukan titik-titik untuk mencari sumber utamanya di atas tiga orang ini," jelasnya.

Modus peredaran narkoba dari pengakuan tersangka, ditawarkan melalui online kepada pengguna narkoba.

"Ada tawaran mengenai online, kemudian ada barangnya. Lalu, mereka diinstruksikan untuk barang tersebut diletakkan di beberapa titik. Konsumen yang akan mengambil, pola mereka seperti itu hasil bayarannya pun juga berdasarkan atas kerja mereka impresi di beberapa titik," ujarnya.

Baca juga: Video Residivis Narkoba Rekam Temannya Asyik Isap Sabu Viral, Ancam Polisi Saat Ditangkap

Secara geografis atau pemilihan tempat, Iwan mengaku tidak ada lokasi yang pasti untuk lokasi meletakkan barang bukti tersebut, namun dipastikan lokasi merupakan fasilitas penunjang prasarana umum.

"Tidak ada lokasi khusus bagi mereka untuk melaksanakan transaksi. Sebagai contoh misalnya ada sebuah kawasan ada di Banjarsari, Jebres, atau kecamatan semuanya ada potensi. Paling rawan saya anggap semuanya bisa tidak menutup kemungkinan di semua tempat ada," jelasnya.

"Polanya mayoritas seperti itu. Pesan melalui WA, transfer, kemudian diambil ditempat yang dijanjikan," lanjutnya

Selanjutnya, penangkapan juga dilakukan satu orang pengedar lainnya berinisial HS yang seorang residivis kasus serupa pada 2018 dengan barang bukti 6 paket sabu seberat 16,7 gram ditambah dengan 4 orang pengguna.

Baca juga: Tangkap Pengedar Narkoba di Lampung, Polisi Diserang Warga

Di sisi lain HS menuturkan jika dirinya sudah ditangkap dengan kasus serupa sebanyak 3 kali. HS mengaku diminta oleh diduga pemasok berinisial LA untuk mengambil barang di wilayah Jaten, Karanganyar.

"Masing-masing dipecah seberat 1 gram. Dikasih duit Rp 300.000. Kalau harganya tidak tahu, karena yang jualan teman, tinggal mengambil di tiang listrik, disuruh pecah barangnya," imbuhnya.

Para pengedar pun dijerat dengan pasal 114 ayat (1) Jo 132 ayat (1) Subsidair 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika UU RI no 35 tahun 2009, tentang Narkotika.

Dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 1 miliar. Sedangkan para pengguna akan melakukan rehabilitasi di Yayasan Kusuma Bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com