Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Mangsa Ternak di Lampung, BKSDA Terjunkan Tim Penanggulangan ke Lokasi

Kompas.com - 04/11/2022, 21:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menerjunkan tim penanggulangan untuk mengatasi konflik harimau sumatera di Dusun Cecahan, Kabupaten Lampung Barat.

Warga satu dusun tersebut telah diungsikan ke lokasi lain setelah harimau sumatera memangsa ternak milik warga pada Selasa (1/11/2022) kemarin.

Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Hifzon Zawahiri mengaku sudah mendapatkan laporan terkait konflik dengan satwa dilindungi itu.

Baca juga: Harimau Sumatera Mangsa Ternak di Lampung Barat, Warga Satu Dusun Dievakuasi

BKSDA Bengkulu-Lampung juga telah berkoordinasi dengan satgas penangangan konflik satwa liar di Lampung Barat.

"Hari Senin (pekan depan) direncanakan tim penangulangan akan berangkat ke lokasi," kata Hifzon saat dihubungi, Jumat (4/11/2022) sore.

Satgas penanggulangan konflik ini terdiri dari instansi pemerintah daerah, NGO, dan unsur Polri/TNI.

Informasi terkini dari petugas yang ada di lokasi, kemungkinan harimau tersebut sudah masuk kembali ke dalam kawasan hutan.

Baca juga: 2 Harimau Sumatera Terekam Kamera Trap di Riau, BBKSDA: Kemungkinan Sedang Mencari Teritori Baru

Hifzon menambahkan, pihak BKSDA Bengkulu-Lampung akan mengkaji terlebih dahulu tingkat ancaman dari konflik ini, sebelum memutuskan akan memasang kandang jebak atau tidak.

Hal ini lantaran kandang jebak yang ada telah digunakan di dua lokasi lain, yakni dugaan macan akar di Desa Bumi Ratu (Kabupaten Lampung Utara) dan konflik Beruang Madu liar di Pekon (desa) Sukaraja, Kabupaten Tanggamus.

"Nanti tim penanggulangan juga sekaligus melakukan kajian di lokasi konflik," kata Hifzon.

Jika di Lampung Barat lebih berbahaya, kemungkinan kandang jebak yang ada di Lampung Utara akan ditarik dan ditempatkan di Dusun Cecehan itu.

Terkait terjadinya konflik harimau memangsa ternak warga itu, Hifzon mengatakan belum bisa disimpulkan penyebabnya.

"Kita pantau dahulu, tidak bisa disimpulkan apakah karena habitat terganggu atau pakannya berkurang di dalam," kata Hifzon.

Diberitakan sebelumnya, warga satu dusun di Kabupaten Lampung Barat dievakuasi setelah ternak warga dimangsa satwa liar yang diduga harimau sumatera.

Proses evakuasi ini sempat tersendat lantaran letak dusun yang susah diakses kendaraan roda empat.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Cecahan, Pekon (desa) Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit pada Rabu (2/11/2022) kemarin.

Kapolsek Balik Bukit Inspektur Satu (Iptu) Arnis Daely membenarkan evakuasi dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas setempat Aipda Deny Irawan bersama petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contraflow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contraflow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Video Viral Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Video Viral Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com