PEKANBARU, KOMPAS.com- Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali muncul di pemukiman warga di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kedatangan harimau ke permukiman warga itu, sempat menerkam satu ekor bebek ternak.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan, harimau masuk ke permukiman warga pada, Minggu (30/10/2022) malam.
"Ya, harimau sempat datang ke permukiman warga menerkam seekor bebek. Warga juga menemukan jejaknya," ujar Genman saat diwawancarai wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Saat Kemunculan Harimau Jawa Mengejutkan Warga Desa Tempur
BBKSDA Riau mengaku telah menurukan tim ke lokasi kejadian untuk memberikan rasa aman kepada warga.
Petugas juga memasang kamera pemantau untuk mengidentifikasi individu harimau tersebut.
"Kamera trap kita pasang untuk identifikasi individu harimau yang muncul ini apakah harimau yang pernah kita identifikasi," kata Genman.
Ia menjelaskan, permukiman warga yang didatangi harimau berada dekat dengan kawasan hutan landscape Kerumutan.
"Daerah itu memang lintasan harimau sumatera landscape Kerumutan," sebut Genman.
Baca juga: Kisah Pertobatan Jagal Harimau di Rimba Sumatra, 46 Tahun Bunuh 150 Ekor Harimau (1)
Menurutnya, jumlah harimau sumatera di kawasan itu diperkirakan tak sampai puluhan ekor.
Kemunculan harimau sumatera ke permukiman warga, penyebab adalah dampak dari kerusakan hutan.
"Kalau ditanya soal harimau keluar karena kerusakan hutan, dari dulu hutan sudah lama rusak. Bukan sekarang saja rusaknya, tapi sejak dulu. Yang pasti habitat harimau sudah tertekan. Apalagi, sekarang hutan berubah fungsi jadi kebun dan lahan perkebunan," kata Genman.