Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serap 15 Ton Rempah Bulan, Usaha Veni Bumbu di Pangkalpinang Lolos dari Pandemi

Kompas.com - 04/11/2022, 15:15 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com-Pandemi Covid-19 menyebabkan usaha Veni Bumbu di Pasar Pagi, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, sempat terpuruk.

Veni Bumbu sampai kehilangan omzet hingga 50 persen dan terpaksa merumahkan sebagian karyawannya.

"Kami terus bertahan meskipun omzet turun. Salah satunya dengan memaksimalkan penjualan secara online," kata Owner Veni Bumbu, Venny Andriani kepada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Jatuh Bangun Petani Kopi Ciwidey Kabupaten Bandung Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 hingga Bangkit

Seiring diberlakukannya adaptasi kehidupan baru dan kelonggaran kegiatan masyarakat, usaha Veni Bumbu kembali menggeliat.

"Sekarang sudah ada 15 karyawan. Mulai dari pengolahan bahan hingga pengemasan," ujar Venny.

Rempah yang digunakan seperti laos, jahe, kunyit, cabe, dan aneka bumbu kering lainnya.

Sebagian besar rempah tersebut dipasok dari pedagang pasar lokal. Selain itu ada juga rempah kering yang didatangkan dari Jakarta.

Baca juga: Bisnis Jamu Buat Musisi Asal Magelang Bertahan di Tengah Pandemi

Rata-rata dalam sebulan, kebutuhan rempah Veni Bumbu mencapai 15 ton. Produk unggulannya berupa bumbu instan dan bumbu giling.

Penggunaan rempah lokal juga untuk membantu serapan hasil panen petani sekaligus menjaga kelestarian kuliner Tanah Air yang akan sulit digantikan dengan bahan makanan lain.

"Manfaatnya pembeli jadi lebih praktis," ungkap ibu empat anak itu.

Pemasaran yang didukung platform online membuat produk Veni Bumbu menjangkau konsumen hingga ke luar negeri.

Para pembeli antara lain berasal dari Malaysia, Singapura dan Amerika.

Bahkan pembeli luar negeri ikut mempromosikan produk Veni Bumbu di media sosial mereka.

Baca juga: Cerita UMKM Tasikmalaya Terjang Badai Pandemi Berkat Bisnis Online, bahkan Mampu Bangun Toko Mewah

Veni Bumbu juga bersinergi dalam pameran dan pembekalan usaha yang dilakukan pemerintah.

"Saat ini adalah lebih sering promosi, kita harus bisa bersaing harga dengan para kompetitor," ungkap Venny.

Pasar lokal, kata Veny, tetap menjadi prioritas usaha.

Untuk itu kerja sama dilakukan dengan berbagai rumah makan di Pangkalpinang. Selain itu pasar Veni Bumbu juga diperkuat dengan kerja sama retail modern Transmart.

Dari berbagai usaha itu, Veni Bumbu bisa meraup omzet hingga Rp 320 juta per bulan.

Baca juga: Pria di Lhokseumawe Tipu Ibu Rumah Tangga Rp 2,7 Miliar Ditangkap, Modus Investasi Bisnis Sawit

Minat untuk melakoni usaha bumbu rempah tidak lepas dari dorongan orangtua Veny.

"Keluarga besar banyak yang buka rumah makan, jadi saudara minta saya buka usaha penggilingan bumbu," kenang Venny.

Sebuah ruko di Pasar Besar Pangkalpinang menjadi saksi, Veny merintis usaha sejak 15 Januari 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com