Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Jamu Buat Musisi Asal Magelang Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 18/11/2021, 07:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Gemerlap hiburan adalah dunia Haries Saprilla (37). Berkelana dari panggung ke panggung menjadi mata pencaharian menjanjikan yang membuatnya nyaris tak pernah merasa kekurangan.

Haries tak pernah khawatir dengan kondisi keuangan, bahkan ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia awal tahun 2020.

Kelompok musik atau band Haries mulai sepi pesanan karena segala kegiatan masyarakat dibatasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Tutup Selama PPKM, Ini Cara Lembang Park and Zoo Bertahan di Tengah Pandemi 

Namun Haries justru menganggap itu situasi yang menyenangkan karena ia bisa berkumpul bersama istri dan dua anaknya di rumah lebih lama.

Ia tetap hidup normal, berbelanja, dan kebutuhan rumah tangga masih aman.

"Awal masih santai, sedikit 'takabur' masih bisa belanja-belanja stok kebutuhan rumah," kata Haries, mengawali cerita di kediamannya di Desa Bayanan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (17/11/2021).

Beberapa bulan setelahnya, kondisi keuangan pria yang jago main alat musik bass itu mulai mengkhawatirkan. Pengeluaran terus menerus tanpa ada pemasukan sama sekali.

Haries belum terpikirkan untuk berbisnis karena merasa tidak punya bakat untuk itu. Kondisi ekonomi memaksa Haries untuk putar otak agar dapur rumahnya tetap mengebul.

"Saya enggak tahu harus ngapain, karena passion saya di musik, dan mau bisnis pun ngga semudah itu," ungkapnya. 

Baca juga: Cara Hotel di Blitar Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Layanan Cuci Mobil hingga Tes Covid-19

Ia lantas tercetus ide untuk berbisnis jamu setelah minum jamu di penjual langganannya.

Menurutnya, pandemi adalah momentum tepat karena banyak orang yang membutuhkan asupan tambahan untuk menambah imunitas.

Berbagai cara ditempuh Haries untuk mendapatkan resep racikan jamu yang pas.

Ia tidak malu untuk belajar dari siapapun, mulai dari tukang jamu langganannya, dokter sampai tetangga rumahnya yang pakar herbal.

Hingga akhirnya Haries berhasil memproduksi jamu-jamu tradisional yang diberi nama Jamu Migunani sejak pertengahan April 2021.

Jamu racikannya memiliki rasa yang lebih enak tanpa mengurangi manfaatnya, kemasannya pun dibuat lebih modern. Sehari-hari ia dibantu sang Istri, Novi Karlinasari (34).

"Jamu selama ini identik dengan rasa pahit, tapi saya coba ubah mindset itu bahwa jamu juga bisa enak, bisa dinikmati siapa saja, dan khasiatnya luar bisa bagi kesehatan tubuh," terang Haries.

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, PT Kahatex Tak PHK 55.000 Karyawannya

Jamu produksinya beraneka macam, ada jamu kunir asam, beras kencur, jahe merah, temulawak, hingga jamu pahitan.

Ia selalu menggunakan bahan-bahan dasar pilihan yang dibeli di pasar maupun petani. Harga yang dibanderol berkisar Rp 12.500 - 13.500 per botol kemasan 250 mililiter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com