Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Inspiratif Mbah Sadiman, Peraih Kalpataru Asal Wonogiri (2): Hijaukan Lereng Lawu dari Hasil Panen

Kompas.com - 04/11/2022, 12:34 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS,com - Hari itu pagi masih gelap. Setelah azan subuh, Mbah Sadiman sudah beranjak dari kamarnya. Kakek dua cucu ini sudah bersiap-siap menuju untuk memanen cabai di ladangnya.

Ia bersyukur, pagi itu sekarung cabai berhasil dipanennya dan langsung dijual ke pasar terdekat. Maklum, untuk menghidupi keluarga dan anak-anaknya, Mbah Sadiman sampai saat ini masih mengandalkan sebagai petani.

Kendati hidup pas-pasan, perjuangan kakek berjenggot untuk menghijaukan lereng Gunung Lawu tak pernah padam. Uang hasil panen acap kali digunakan Mbah Sadiman untuk pembelian bibit dan biaya perawatan pohon-pohon beringinnya yang sudah ditanam di lereng Gunung Lawu.

Baca juga: Cerita Inspiratif Mbah Sadiman Peraih Kalpataru asal Wonogiri (1) Tanam Ribuan Pohon Rumah Mahkluk Halus demi Hijaukan Lereng Gunung Lawu

Bahkan, saat awal menanam pohon beringin, Mbah Sadiman sampai menukar bibit cengkeh yang dimiliki dengan bibit beringin. Ulah Mbah Sadiman pun dinilai banyak warga sebagai hal yang aneh. Pasalnya, dari aspek pendapatan, menanam cengkeh akan jauh lebih mendatangkan banyak keuntungan dibandingkan menanam pohon beringin.

“Saat itu banyak bibit cengkeh saya tukar dengan bibit pohon beringin. Tiga bibit pohon cengkeh saya tukar dengan satu bibit pohon beringin,” jelas Mbah Sadiman.

Mbah Sadiman pun selalu menyisihkan hasil penjualan bibit cengkeh dan rumput di pasar untuk membeli bibit ringin tanpa sepengetahuan anak dan istrinya.

Saat awal mula penanaman di hutan lereng Gunung Lawu, keluarga Mbah Sadiman tidak mengetahui. Keluarga tahu setelah banyak media yang memberitakan keberhasilan Mbah Sadiman menghijaukan hutan di lereng Gunung Lawu.

Meski dicibir banyak warga, Mbah Sadiman tak ambil pusing. Baginya, menanam satu pohon beringin kelak nanti akan banyak bermanfaat bagi banyak orang. Terlebih lagi, saat itu warga masih kesusahan mendapatkan air bersih karena hutan gundul.

“Saya berpikir kalau tanam pohon beringin akan banyak manfaatnya bagi banyak orang. Tetapi kalau saya tanam cengkeh maka manfaatnya yang bisa merasakan hanya saya dan keluarga saya saja,” kata Mbah Sadiman.

Baca juga: Misi Sadiman Hijaukan Bukit Tandus

Mbah Sadiman menceritakan awal mula saat menanam pohon beringin banyak yang hilang dicuri. Terlebih lagi, saat itu pohon beringin banyak yang dijadikan bonsai sebagai tanaman hias. Kendati demikian, tak menyurutkan niat Mbah Sadiman seorang diri terus menanam pohon beringin.

“Banyak yang hilang dicuri dan dicabut orang. Tetapi tidak apa-apa saya ikhlas. Saya tanam kembali sampai pohon itu tumbuh besar dan bermanfaat bagi banyak orang,” kata Mbah Sadiman.

Tak hanya dari berjualan bibit cengkeh, setelah dinobatkan sebagai pahlawan penghijauan, Mbah Sadiman acap kali mendapatkan bantuan dari bank milik pemerintah hingga pegiat lingkungan.

Bantuan yang didapatkan itu justru malah lebih banyak digunakan untuk membayar orang membersihkan rerumputan yang menutup pohon beringin yang sementara tumbuh.

Hanya saja, untuk menjadikan pohon beringin memberi banyak manfaat bagi banyak orang maka harus dipastikan pohon itu tumbuh besar. Untuk itu, dibutuhkan perawatan yang terus menerus agar bibit pohon beringin yang ditanam di lereng Gunung Lawu tak mati sia-sia.

Menurut Mbah Sadiman, agar pohon beringin tumbuh besar dan dapat menyimpan banyak air maka butuh perawatan seperti halnya manusia.

Baca juga: Indonesia Siap Bantu Hijaukan Arab Saudi dalam Proyek Green Riyadh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com