Selain diberikan pupuk saat masih kecil, minimal sebulan sekali rumput yang berada disekitar pohon beringin harus dibersihkan.
“Kalau tidak dibersihkan, rumput akan tumbuh tinggi dan membuat pohon beringin mati. Jadi kalau menanam tetapi tidak dirawat ya sama saja nanti akan mati pohonya,” jelas Mbah Sadiman.
Mbah Sadiman mengaku untuk merawat ribuan pohon beringin yang sudah tertanam di lereng Gunung Lawu, dirinya tidak mungkin bisa melakukan sendirian.
Sesekali bila memiliki penghasilan lebih, Mbah Sadiman sering membayar orang untuk membersihkan rerumputan yang menghalangi pertumbuhan bibit pohon beringin.
Ia khawatir bila bibit pohon beringin dibiarkan hidup tanpa perawatan, maka lambat laun akan mati lantaran kalah bersaing dengan rerumputan di sekitarnya.
Untuk itu Mbah Sadiman sekuat tenaga memastikan pohon-pohon beringin yang ditanamnya sejak awal tetap hidup, tumbuh dan akhirnya bermanfaat bagi banyak orang.
Baca juga: Hijaukan Kota Bandung, Wali Kota Oded Tanam 21.600 Pohon di 30 Kecamatan
“Ya sekuat tenaga saya untuk merawat pohon-pohon beringin agar tetap tumbuh, kokoh dan banyak menyimpan air. Biasanya untuk merawat pohon beringin saya berangkat dari rumah pagi dan pulang hingga siang hari,” jelas Sadiman.
Untuk menarik minat orang merawat pohon beringin yang pernah ditanam, Mbah Sadiman bersama warga setempat membuat taman di satu area di Lereng Gunung Lawu.
Selain ditanami pohon beringin, taman itu juga ditanami aneka tanaman hias dan buah-buahan. “Kalau ada tanam ini, maka warga biar semangat merawatnya,” jelas Mbah Sadiman.
Mbah Sadiman khawatir banyaknya penanaman atau penghijauan di lahan-lahan gundul bila tidak disertai perawatan akan lebih banyak berakhir sia-sia. Lambat laun bibit tanaman itu akan mati dengan sendirinya lantaran kalah dengan rerumputan yang berada sekitarnya.
Baca juga: Ditebang pada Era Anies, Angsana Pernah Dipilih Ali Sadikin untuk Hijaukan Jakarta
Untuk itu, perawatan yang berkelanjutan menjadi salah satu kunci agar pohon-pohon beringin yang ditanam itu mampu tumbuh besar dan kokoh sehingga dapat menyimpan banyak air. Ia bercerita beberapa daerah di kecamatan lain banyak pohon beringin yang mati karena tidak dirawat. Padahal pohon itu sudah mulai tumbuh besar dan berkembang.
Tak hanya itu, beberapa kelompok juga beberapa kali melakukan penanaman serentak di lereng Gunung Lawu. Namun penanaman kelompok itu menjadi tak berarti karena banyaknya bibit yang mati.
“Kalau hanya tanam saja kemudian ditinggal dan tidak dirawat pasti akan banyak yang mati. Terlebih kalau musim hujan begini, pasti bibit tanaman akan kalah dengan tumbuh liarnya rerumputan,” tandas Mbah Sadiman.
Mbah Sadiman berharap, warga yang ingin menanam pohon beringin harus diikuti dengan pola perawatan yang berkala. Dengan demikian, pohon itu akan tumbuh dan akhirnya bermanfaat bagi banyak orang. (Bersambung)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.