KOMPAS.com – Selama bertahun-tahun, masyarakat pesisir Dusun Patinia, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten SBB (Seram Bagian Barat) sangat kesulitan memiliki akses air bersih.
Selama itu pula, sebanyak 917 jiwa dari 210 kepala keluarga (KK) di sana menggunakan air payau yang juga merupakan hasil dari menampung air hujan.
Meski terkadang lokasi itu minim curah hujan, beberapa dari mereka juga membeli air bersih di lokasi yang jauh, dengan dana yang tidak sedikit.
Berangkat dari hal tersebut, Dompet Dhuafa melalui Cabang Maluku, menghadirkan program Air untuk Kehidupan (AUK), pertama di wilayah Desa Kawa.
Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku Jainuri mengungkapkan, sejak dilakukan asesmen hingga pelaksanaan membuat sumur air bersih sejak awal September 2022, tantangan demi tantangan telah dihadapi.
Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Kloter 3 untuk Korban Banjir di Pakistan
Dengan upaya dan sinergi gotong royong, katanya, pengeboran sumur sedalam 21 meter kini berbuah debit air bersih yang kencang.
“Sumber air bersih di tanah yang berkarang dan khas pesisir memang sulit dilakukan, pengeboran di titik pertama pun gagal karena air masih juga payau,” ujarnya dalam acara peresmian program AUK di Desa Kawa, SBB Selasa (25/10/2022).
Jainuri bersyukur, berkat semangat gotong royong warga, ada inisiatif berswadaya melakukan pekerjaan material hingga pengeboran di titik kedua membuahkan hasil.
Dia menilai, hal itu juga tidak lepas dari inisiasi para putra daerah yang juga relawan dan merupakan alumni Beasiswa Etos Dompet Dhuafa.
“Mereka kembali dan memberi manfaat hadirkan program AUK di sini. Akhirnya hari ini kita resmikan dan kita nikmati air bersih,” ungkap Jainuri dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: Cetak Calon Pemimpin Tanggap Bencana, Dompet Dhuafa Jatim Hadirkan Pesantren Tanggap Bencana
Adapun AUK merupakan ikhtiar mewujudkan ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.
Dengan hadirnya program AUK di Desa Kawa, masyarakat Dusun Patinia pun menyambut hangat dengan keramahannya ketika tim Dompet Dhuafa berkunjung.
Alunan hadroh disertai shalawat nabi, siswa-siswi sekolah yang berbaris rapi, dan tarian adat mengiringi suasana peresmian sumur AUK di Desa Kawa.
Peresmian tersebut ditandai dengan simbolisasi gunting pita, yang dilakukan langsung perwakilan Bupati SBB, yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Asisten III Bidang Administrasi, Kepala Dusun Patinia, General Manager Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa, dan Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Maluku.
Samsia Nurlete (39), salah satu warga Dusun Patinia mengatakan, perlu setengah mati untuk mendapatkan air bersih di daerahnya.
Baca juga: Dukung Perdamaian Dunia, Dompet Dhuafa Kumpulkan 41 Anak Yatim lewat Program Children For Peace