Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual Rp 9.900 Per Ekor, Lintah dari UMKM Bengkulu Diekspor ke 3 Negara

Kompas.com - 26/10/2022, 12:34 WIB
Firmansyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Kota Bengkulu mengekspor komoditas lintah hidup ke tiga negara, yakni Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Pejabat Fungsional Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BPKIPM) Bengkulu Jones mengatakan, UMKM Bengkulu PT Lintah Sultan sudah mengekspor total 7.000 lintah hidup ke tiga negara.

Pihaknya telah mengirimkan 1.000 ekor lintah hidup ke Singapura beberapa waktu lalu, kemudian pada Rabu (25/10/2022) kembali mengekspor 6.000 ekor lintah ke Malaysia dan Filipina.

Dari total 6.000 ekor lintah hidup yang dilepas kemarin, pihaknya mengekspor 1.000 ekor lintah seberat 7 kilogram ke Filipina dan 5.000 ekor lintah seberat 50 kg ke Malaysia.

Satu ekor lintah hidup tersebut dihargai Rp 9.900 atau sekitar 3 ringgit.

Baca juga: Gorontalo Ekspor 6.100 Ton Jagung ke Filipina

"Tujuan ekspor UMKM Bengkulu ini adalah negara Malaysia, Filipina, dan Singapura. Di mana sebelumnya juga telah dilakukan ekspor ke negara Malaysia dengan jumlah 1.000 ekor. Ini menandakan komoditas lintah hidup begitu dibutuhkan pasar global," kata Jones dalam rilisnya kepada kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Jones mengungkapkan, lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara ASEAN karena dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, diabetes, mempercepat penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit.

"Melihat potensi besar di pasar Internasional, kami mendorong pelaku UMKM Sultan Lintah Indonesia untuk melakukan ekspor mandiri komoditas lintah hasil budidayanya," ujarnya.

Ia berharap ekspor ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan mendorong UMKM komoditas lain di Provinsi Bengkulu untuk melakukan ekspor produk ke luar negeri.

Selain itu, pelepasan ekspor perdana tersebut juga merupakan hasil sinergi dan kolaborasi BKIPM didukung Pemprov Bengkulu, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, dan Bea Cukai Bengkulu.

Kepala Dinas Perikanan Provinsi Bengkulu Syafriandi menambahkan, pelepasan ekspor itu menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Stakeholder terkait dalam memberikan dukungan kepada para UMKM untuk dapat tembus ke pasar internasional.

"Pelepasan ekspor perdana ini menjadi langkah awal mengenalkan produk UMKM di pasar internasional, sekaligus sebagai dukungan untuk kinerja ekspor nasional dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa pemulihan pandemi," kata dia.

Baca juga: Jokowi Berencana Hentikan Ekspor Timah: Kapan Waktunya Masih Dihitung

Syafriandi menegaskan, pihaknya akan terus berupaya menjalin sinergi dengan lembaga kementerian, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, pihak swasta, serta pelaku UMKM untuk meningkatkan devisa hasil ekspor di provinsi Bengkulu.

Syafriandi pun berharap dengan sinergi antarinstansi dan semakin pesatnya pemanfaatan teknologi informasi, produk UMKM di berbagai daerah akan dapat semakin diterima di pasar global, sehingga akan berdampak positif pada kesejahteraan pelaku usaha dan peningkatan perekonomian daerah.

"Hingga akhirnya, langkah sinergis dan kolaboratif seluruh pihak berbuah manis dengan terselenggaranya ekspor," katanya.

Salah seorang pembudidaya Fanindia Afdhallah menyebutkan rerata harga per ekor lintah yang diekspor tersebut sekitar tiga ringgit atau setara Rp 9.900 per ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com