Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Anggota TNI AL Tembak Warga di Jayapura, Pelaku Sempat Cegat Mobil Istri Korban

Kompas.com - 20/10/2022, 14:05 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Anggota TNI AL berinisial Peltu HS menembak seorang warga di Perumahan Permata Indah, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (19/10/2022) petang.

Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Feryanto P Marpaung menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika Peltu HS mencegat mobil yang dikendarai seorang perempuan berinisial PR. di jalan masuk Perumahan Permata Indah.

Ketika melihat pelaku, PR berusaha menghindar. Namun, Peltu HS mencegat kendaraan PR dan menggedor kaca jendela mobilnya.

"Kemudian pelaku mengetuk kaca mobilnya dan meminta agar PR membuka pintu mobil. Saudari PR tidak menuruti permintaan pelaku dan menelpon korban (suaminya) untuk datang menolong,"  ujar Feryanto melalui keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).

Tak lama berselang, TM yang merupakan suami PR, tiba di lokasi kejadian. TM berusaha menjauhkan pelaku dari istrinya.

Baca juga: Tim Hukum Sebut Pimpinan dan Dokter KPK Segera Datangi Lukas Enembe di Jayapura

Perkelahian antara Peltu HS dan TM pun tak bisa dihindari. Tiba-tiba, Peltu HS mengeluarkan pistol dan menembak korban.

"Tiba-tiba Pelaku mengeluarkan sepucuk pistol dan langsung menembak korban di bagian wajah yang mengakibatkan korban meninggal dunia di TKP," kata Feryanto.


Setelah menembak korban, sambung Feryanto, Peltu HS melakukan aksi bunuh diri.

"Setelah menembak korban, pelaku berusaha bunuh diri dengan menembak di bagian dagu mengarah ke atas," ucap Feryanto.

Mendengar letusan senjata, masyarakat di sekitar TKP keluar dari rumah masing-masing. Masyarakat yang mengenali korban segera melarikannya ke RSUD Abepura dan menelepon polisi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com