Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Tol Yogya-YIA Tak Lewati Makam Tokoh Dusun di Kulon Progo, Pemprov DI Yogyakarta Akan Cek Apakah Masuk Cagar Budaya

Kompas.com - 19/10/2022, 08:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta (DIY) merespons adanya usulan supaya pembangunan tol Yogyakarta-Bandara YIA tidak berdampak makam tokoh masyarakat di Kulon Progo.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno menyatakan, dia akan mengecek data makam di sana apakah masuk dalam cagar budaya atau tidak.

Ditemui Selasa (18/10/2022), Krido menjelaskan pemerintah punya regulasi sesuai perundang-undangan dalam penentuan trase.

Baca juga: Warga Janten Kulon Progo Berharap Makam Cikal Bakal Dusun Tidak Terkena Dampak Pembangunan Jalan Tol

"Penentuan trase itu ada tiga hal yang tidak boleh dilanggar. Satu tidak boleh melanggar tata ruang, dua tidak boleh menggar sumber mata air, nah yang ketiga tidak boleh melanggar cagar budaya," ujar Krido.

Krido menyampaikan akan melakukan pengecekan data makam yang terkena trase tol Yogyakarta-YIA. Pengecekan ini untuk melihat apakah makam masuk dalam kategori cagar budaya.

"Kalau itu masuk cagar budaya tentu kami akan membantu dokumen-dokumen penetapan cagar budaya. Itu lah yang kami sampaikan tadi, tidak boleh melanggar untuk menentukan lokasi trase itu," tegasnya.

Menurut Krido dalam penentuan trase tentunya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah DIY, maupun pemerintah kabupaten. Di trase tol Yogyakarta-YIA ini berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Sosialiasi untuk tol Yogyakarta-YIA, lanjut Krido, direncanakan akan mulai dilaksanakan pada awal November 2022.

"(sosialisasi) Yogya-YIA kami mulai awal November, selama dekade waktu antara sosialisasi dan konsultasi publik itu tiga bulan. Kami akan pararel, mungkin desa ini sosialisasi, yang lain konsultasi publik," tuturnya.

Baca juga: Tersambung Penuh 2024, Begini Jalur Tol Yogyakarta-Bawen

Sebelumnya, warga di Pedukuhan (dusun) Dukuh, Kalurahan Janten, Kapanewon Temon, Kulon Progo, meminta supaya pembangunan tol tidak melewati makan di sana.

Makam dusun tersebut bahkan dianggap sakral, karena terdapat makam Ki Nursam yang dipercaya sebagai cikal bakal atau tokoh dusun di masa lampau.

Karenanya, warga berharap pemerintah mempertimbangkan ulang jalan tol yang nanti melintasi Dukuh.

Baca juga: Cagar Budaya Ndalem Mijosastren Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen, Begini Nasibnya

"Cikal bakal atau orang pertama yang ada di sini," kata Suhartono, Dukuh (kepala dusun) Dukuh di ujung telepon, Selasa (18/10/2022).

Makam cikal bakal tidak hanya sebagai makam umum biasa bagi warga. Budaya warga juga berkembang berlatar cikal bakal dusun.

Warga rutin menggelar bersih makam di makam Ki Nursam ini pada tiap menjelang Hari Raya Idul Fitri. Warga melanjutkan dengan kenduri atau ucapan syukur kemakmuran desa di rumah ibadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com