Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Perayaan Maulid Adat Karang Bajo di Lombok

Kompas.com - 14/10/2022, 23:10 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Prosesi ritual diawali dengan menyembeq. Inan Meniq menandai dahi warga yang menyerahkan hasil bumi menggunakan sirih dan campuran kapur.

Renadi juga menjelaskan bahwa pada tanggal 11 sebelum upacara adat, ada ritual menutu, atau mempersiapkan bahan pangan mentah untuk dijadikan bahan setengah jadi, yang kemudian akan dimasak pada hari puncak perayaan Maulid Adat pada tanggal 12.

“Ini ada prosesi menutu, dimana para wanita maupun pria, akan akan menumbuk padi bulu hingga akan menjadi beras,” kata Renadi.

Ampas atau dedak dari padi yang telah ditumbuk bakal dibuang ke sungai dengan harapan para ikan dan makhluk air dapat juga menikmati hasil bumi.

“Ini sebenarnya bentuk kita menghargai alam, bagaimana kita memanusiakan alam, dedak itu nanti akan dibuang ke sungai, ikan-ikan akan memakannya, jadi bukan kita manusia yang dapat makan, tapi semua makhluk hidup di bumi juga berhak,” kata Renadi.

Baca juga: Soal Joki Cilik Jatuh dari Kuda Miliknya, Ini Kata Gubernur NTB

Sementara untuk hewan ternak seperti kambing, ayam akan ditempatkan di pekarangan dan diberi pakan sebelum disembelih.

Sepanjang prosesi, para perempuan dewasa akan mengenakan pakaian adat dengan selendang kemben dan ikat kepala berbentuk segitiga. Sementara para lelaki akan mengenakan sarung.

Prosesi Presean

Selain menumbuk padi, ada prosesi pemasangan umbul-umbul di masjid kuno Bayan pada malam hari.

Di mana akan ada empat umbul-umbul yang terpasang di setiap sudut tiang masjid.

Adapun keempat umbul-umbul tersebut mewakili empat wilayah Karang Bajo yang dipimpin oleh pemangku adat dalam setiap wilayah.

“Kemudian ada prosesi pemasangan umbul-umbul, ini sebagai simbol, bahwa masyarakat yang tersebar dari segala penjuru sudah bersepakat melaukan Maulid Adat. Nanti lengkungan bambu yang digunakan umbul akan bertemu dalam satu arah,” kata Renadi.

Setelah memasang umbul-umbul, para warga kemudian mengadakan Presean untuk mengadu ketangkasan. Presean biasanya digelar pukul 22.00-00.00 Wita.

Usai Presean, warga akan kembali ke rumah masing-masing dan keesokan harinya mereka akan mengikuti prosesi ritual Maulid Adat di Masjid Kuno Bayan.

Warga akan memasak dan makan bersama dengan bahan yang hasil bumi yang telah dikumpulkan.

Baca juga: Gelaran Porprov Paralayang Diselenggarakan di Sky Lancing Lombok Tengah

Prosesi besok meniq

Ritual Adat Besoq Meniq atau cuci beras merupakan salah satu rangkaian ritual dalam prosesi perayaan Maulid Adat pada hari kedua.

Sekitar 20 perempuan memikul beras di atas kepalanya dengan menggunakan wadah lonsek atau bakul besar.

Para perempuan tersebut mengenakan pakaian Sasak Bayan Lombok dengan menggunakan kemben dan kain bawahan.

Sejumlah wanita itu kemudian berjalan berbaris menuju sungai untuk mencuci beras sekitar 600 meter dari Kampu yang merupakan rumah tokoh adat perempuan yang disebut Inan Meniq.

Baca juga: Poltekpar Lombok Buka 2 Jurusan Baru untuk Tunjang Agenda Pariwisata NTB

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com