Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Batik, Saksi Bisu Pertempuran 5 Hari di Semarang Melawan Jepang

Kompas.com - 14/10/2022, 15:51 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pertempuran lima hari di Kota Semarang menyisakan banyak kenangan. Salah satunya adalah Kampung Batik.

Pada 14 Oktober 1945 Kampung Batik menjadi salah satu lokasi perjuangan Badan Kemanan Rakyat (BKR) bersama warga Kota Semarang melawan Jepang. Sedikitnya 200 rumah warga Kampung Batik dibakar oleh tentara Jepang karena perlawanan tersebut.

Sekarang Kampung Batik mempunyai wajah baru. Kampung tersebut sudah menjadi sentra batik yang bagus untuk berfoto.

Baca juga: Bima Arya Ajak Wali Kota Seluruh Indonesia Kunjungi Kampung Batik Kauman Solo

Namun, walaupun sudah 77 tahun berlalu, bekas keberingasan militer asing saat Republik Indonesia mempertahankan kemerdekaan, masih tersimpan di Kampung Batik.

Selain dibakar, Kampung Batik juga diberondong senjata api yang membuat beberapa pintu rumah warga berlubang.

Warga Kampung Batik, Christina Riyastuti sengaja memperlihatkan daun pintu jati yang berlubang karena peluru Jepang. Kondisi daun pintu tersebut masih utuh, namun, lubang besar nampak menghiasi bagian tengah atas daun pintu tersebut.

"Lubang tersebut bekas peluru dari senapan tentara Jepang, saat terjadi Pertempuran Lima Hari di Semarang," jelasnya saat ditemui di kediamannya, Jumat (14/10/2022).

Ia menjelaskan, daun pintu tersebut dulu terpasang di rumah kakeknya yang ada di Kampung Batik.

"Kata kakek saya, lubang yang ada di daun pintu itu dari senapan tentara Jepang saat perang lima hari di Kota Semarang," ucapnya.

Pemerhati Sejarah Semarang, Johanes Christiono mengatakan, pertempuran lima hari di Kampung Batik pecah pada 17 Oktober 1945.

"Iya di sana pecah pas hari ketiga," katanya.

Pada 17 Oktober itu sudah banyak penumpukan tentara Jepang yang ada di dekat Kampung Batik.

Melihat hal itu, BKR dan warga Semarang berinisiatif untuk menyusun kekuatan. Para pejuang berkumpul di Kampung Batik dan Kampung Jaksa.

"Jadi mereka tidak di dalam kampung tapi melingkari kampung," katanya.

Baca juga: Pertempuran Surabaya: Penyebab, Tokoh, Kronologi, dan Dampak

Saat itu para pejuang sudah berencana untuk mengepung tentara Jepang. Perempuan dan anak-anak yang tinggal di Kampung Batik saat itu disuruh mengungsi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com