BORONG, KOMPAS.com- Bupati Manggarai Timur, Flores, NTT, Agas Andreas meminta masyarakat mewaspadai ancaman krisis pangan lokal, regional, nasional, dan global.
"Saya minta kita semua mewaspadai krisis ketahanan pangan dengan isu inflasi global. Untuk itu usaha mikro, kecil dan menengah digiatkan kembali pascapandemi Covid-19," kata Bupati dalam Seminar Akhir Naskah Dokumen Akademik Rencana Umum Penanaman Modal Daerah Kabupaten Manggarai Timur 2022, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Manggarai Timur NTT Kembangkan Wisata Air Panas
Menurutnya, di awal pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian dan UMKM berjalan di tempat.
Bupati Andreas mengatakan, banyak pengusaha gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19. Banyak UMKM lumpuh selama dua tahun akibat pandemi.
Bupati Andreas meminta semua pihak menggerakkan Usaha Kecil Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk mewaspadai krisis ketahanan pangan di Manggarai Timur.
"Saya ambil contoh saat pertandingan piala Bupati di Dampek, ibu kota Kecamatan Lamba Leda Utara dengan menggerakkan dengan UMKM lokal dengan membuka stand-stand dan pameran menghasilkan omzet senilai Rp 1 miliar yang berputar di masyarakat," kata dia.
Baca juga: Produk UMKM di Manggarai Timur NTT Wajib Bersertifikat Halal
Bupati Andreas menegaskan, izin harus dipermudah dan dipercepat bagi pelaku UMKM untuk memudahkan pelaku membangun usahanya.
"Sewaktu di Kupang, saya ditanya oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Pak Bupati berapa lama urus izin bagi pelaku usaha di Manggarai Timur, saat itu saya jawab 1 minggu Pak Gubernur. Lalu, Pak Gubernur bilang itu terlalu lama, urus izin usaha harus dua hari saja agar memudahkan pelaku usaha bergerak dengan legal," jelasnya.