KOMPAS.com - Distrik Agats yang berada di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua dikenal sebagai kota yang unik.
Tidak seperti kota pada umumnya yang dibangun di atas tanah, Distrik Agats merupakan kota yang dibangun di atas papan.
Baca juga: Saat Jokowi Boncengkan Iriana Menembus Hujan di Agats, Asmat
Hal ini pula yang membuat Distrik Agats memiliki julukan yaitu Kota Papan atau Kota Seribu Papan.
Baca juga: Perjalanan Menuju Distrik Agats: Ibu Kota Kabupaten Asmat Papua yang Perlu 5 Jam via Jalur Laut
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta tentang Distrik Agats yang dapat Anda simak.
Baca juga: Distrik Agats, Kota Papan di Asmat Papua yang Penuh Sepeda Motor Listrik
Distrik Agats diketahui dibangun oleh pemerintah Belanda sebagai pos pemerintahan pada tahun 1936.
Nama awal yang diberikan oleh warga Asmat pada tempat ini adalah Akat yang dalam bahasa setempat berarti bagus atau baik.
Namun orang Belanda yang sulit mengucapkan Akat kemudian mengubah pelafalannya menjadi Agats.
Letak Distrik Agats berada pada posisi antara 5°37’-5°74’ Lintang Selatan dan 138°04’- 138°25’ Bujur Timur.
Distrik Agats bagian timur berbatasan dengan Distrik Jetsy, sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafuru dan Distrik Bectbamu, sebelah barat berbatasan dengan Laut Arafuru dan Distrik Joerat, dan sebelah utara berbatasan dengan Distrik Joerat dan Distrik Unir Sirau.
Lokasi Distrik Agats berada di dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl yang didominasi oleh lahan berlumpur dan rawa-rawa.
Selain dibangun di daerah berlumpur dan rawa-rawa, Distrik Agats juga terkena pengaruh pasang dan surut air laut.
Apabila air pasang, maka daratan akan tergenang dengan air, sehingga jalan dan rumah harus dibuat lebih tinggi daripada permukaan air.
Penentuan ketinggian bangunan merupakan cara beradaptasi untuk menghadapi fenomena pasang dan surut air laut.
Karena faktor alam tersebut, tak heran jika kemudian Distrik Agats menjadi kota yang dibangun di atas ribuan pancang dan papan-papan kayu.
Baik rumah maupun jalan di Distrik Agats dibangun dengan struktur berbentuk panggung menggunakan pilihan kayu yang kuat dan tidak mudah lapuk.
Menurut data Distrik Agats dalam Angka 2022 yang dirilis BPS, pada 2018 terdapat 32,69 km panjang jalan yang terbuat dari kayu dari total 35,69 km panjang jalan di Distrik Agats.
Meski Distrik Agats dibangun di atas papan, namun tempat ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Di lokasi ini terdapat kantor pemerintahan, kantor polisi, pos tentara, sekolah, pasar, rumah sakit, hingga museum.
Bahkan keberadaan lapangan yang kerap digunakan warga di Distrik Agats untuk bermain bola pun terbuat dari papan kayu.
Jalan yang terbuat dari papan membuat pilihan alat transportasi di Distrik Agats menjadi sangat terbatas.
Mobil jarang digunakan karena terlalu berat untuk melintas di jalan yang terbuat dari kayu.
Sepeda motor menjadi alat transportasi yang umum digunakan, terutama motor listrik.
Keberadaan motor listrik dianggap lebih aman karena motor yang berbahan bensin dirasa lebih rentan terbakar dan membahayakan.
Distrik Agats diketahui sudah mulai berbenah dengan teknik bangunan yang lebih modern.
Beberapa titik di Distrik Agats terutama jalan utama diketahui telah dibangun kembali dengan mengganti pancang kayu dengan bahan beton.
Walau begitu masih ada sebagian jalan dan bangunan yang secara keseluruhan terbuat dari kayu.
Sumber:
asmatkab.bps.go.id
nasional.kompas.com
tribunnewswiki.com